Assalamualaikum Wr Wb
Redaksi nu online yang kami hormati. Perkenankan saya menanyakan permasalahan yang masih mengganjal di benak saya. Saat bangun malam untuk santap sahur, kadang-kadang sayaāmaafāmimpi basah. Yang saya tanyakan, apa yang harus saya lakukan, mandi junub terlebih dahulu atau langsung santap sahur? Terima kasih atas jawabannya. Jazakumullah. (Hamba Allah)
Jawaban
Waāalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
Penanya yang budiman, semoga kita senantiasa diberi taufiq dan inayah-Nya agar dapat menjalani ibadah puasa dengan baik.
Pada dasarnya, tidak ada larangan bagi orang yang junub untuk menikmati santap sahur. Sebab hal tersebut bukan tergolong aktivitas yang dilarang bagi orang junub. Sehingga tidak ada keharusan mana yang lebih didahulukan antara mandi junub terlebih dahulu atau langsung makan sahur.
Aktivitas yang dilarang bagi orang junub sendiri, disampaikan oleh Syekh Al-Qadli Abu Syujaā dalam Matn al-Taqrib sebagai berikut:
Ā
ŁŁŁŁŲŁŲ±ŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁ
Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŲØŁ Ų®ŁŁ
ŁŲ³ŁŲ©Ł Ų£ŁŲ“ŁŁŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŁŲµŁŁŁŁŲ§Ų©Ł ŁŁŁŁŲ±ŁŲ§Ų”ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¢ŁŁ ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲµŁŲŁŁŁ
ŁŁŲŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ·ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲØŁŲ«Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŲ¬ŁŲÆŁ
āHaram bagi orang jubub lima hal: shalat, membaca Al-Qurāan, memegang dan membawa mushaf, thawaf, serta berdiam diri di masjid.ā (al-Qadli Abu Syujaā, Matn al-Taqrib, Semarang, Toha Putera, tanpa tahun, halaman 11)
Hanya saja, bila melihat dari pertimbangan keutamaan, dianjurkan bagi orang junub untuk mandi janabah terlebih dahulu sebelum ia makan sahur. Sebab, bagaimanapun juga kondisi janabah adalah kondisi yang kurang baik, terlebih untuk menjalankan aktivitas yang bernuansa ibadah seperti makan sahur.
Baca juga: Niat, Cara, dan Adab Mandi Janabah
Dan apabila terpaksa tidak sempat mandi janabah, misalkan karena waktu mepet, maka sebaiknya terlebih dahulu membasuh kemaluan dan berwudhu sebelum santap sahur. Sebab, melakukan aktivitas makan dan minum bagi orang junub adalah makruh sebelum ia berwudhu dan membasuh kemaluannya.
Syekh Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan:
Ā (ŁŁŁŁŁŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¬ŁŁŁŲØŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŲ±ŁŲØŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł
ŁŁŲ§ŁŁŲ¬ŁŁ
ŁŲ§Ų¹Ł ŁŁŲØŁŁŁ ŲŗŁŲ³ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¬Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ¶ŁŁŁŲ”Ł) ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲµŁŲŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±Ł ŲØŁŁŁ
ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁ
ŁŲ§Ų¹Ł ŁŁŁŁŁŁŲ§ŁŲŖŁŁŲØŁŲ§Ų¹Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŲØŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ±ŁŲØŁ ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ³Ł Ų¹ŁŁŁŁ
Ų§ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁ
āDimakruhkan bagi junub, makan, minum, tidur dan bersetubuh sebelum membasuh kemaluan dan berwudhu. Karena ada hadits shahih yang memerintahkan hal demikian dalam permasalahan bersetubuh, dan karena mengikuti sunah Nabi dalam persoalan lainnya, kecuali masalah minum, maka dianalogikan dengan makan.ā (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Minhaj al-Qawim, Hamisy Hasyiyah al-Turmusi, Jeddah, Dar al-Minhaj, 2011, juz 2, halaman 71)
Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga dapat dipahami dengan baik. Kami terbuka untuk menerima kritik dan saran.
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq
(M. Mubasysyarum Bih)