Bahtsul Masail

Hukum Lihat Foto atau Video Lawan Jenis di Media Sosial

NU Online  Ā·  Jumat, 29 Juni 2018 | 08:30 WIB

Hukum Lihat Foto atau Video Lawan Jenis di Media Sosial

(Foto: abc.net.au)

Assalamu 'alaikum wr. wb.
Redaksi bahtsul masail NU Online, saya mau bertanya soal melihat foto atau video lawan jenis yang bukan mahram di media sosial mengingat kita hidup di era media sosial. Mohon penjelasan terkait melihat foto atau video lawan jenis yang bukan mahram Terima kasih. Wassalamu 'alakum wr. wb. (Maryati/Bandung).

Jawaban
Assalamu ā€˜alaikum wr. wb.
Penanya dan pembaca yang budiman. Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Pertama yang disampaikan di sini adalah ulama sepakat bahwa seorang laki-laki haram memandang aurat perempuan muda yang bukan mahramnya sebagaimana keterangan Al-Mausu’atul Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah berikut ini:

Ų§ŲŖŁ‘ŁŽŁŁŽŁ‚ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁŁŁ‚ŁŽŁ‡ŁŽŲ§Ų”Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ­Ł’Ų±ŁŁ…Ł Ł†ŁŽŲøŁŽŲ±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ¬ŁŁ„ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁˆŁ’Ų±ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ±Ł’Ų£ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲ§ŲØŁ‘ŁŽŲ©Ł. ŁˆŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲÆŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ ŲØŁŲ£ŁŽŲÆŁŁ„Ł‘ŁŽŲ©Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰: Ł‚ŁŁ„ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁŠŁŽŲŗŁŲ¶Ł‘ŁŁˆŲ§ مِنْ Ų£ŁŽŲØŁ’ŲµŁŽŲ§Ų±ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŲØŁŁ‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ: Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ ŁƒŁŽŲŖŁŽŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ابْنِ Ų¢ŲÆŁŽŁ…ŁŽ Ų­ŁŽŲøŁ‘ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ų²Ł‘ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŒ Ų£ŁŽŲÆŁ’Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ Ł„Ų§ŁŽ Ł…ŁŽŲ­ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲ©ŁŽ: ŁŁŽŲ²ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲøŁŽŲ±Ł. Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ų®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŽŁŁŁˆŲ§ فِي ŲŖŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŁŠŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁˆŁ’Ų±ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲŖŁŁŠ ŁŠŁŽŲ­Ł’Ų±ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲøŁŽŲ±Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł

Artinya, ā€œUlama bersepakat bahwa kaum pria haram memandang aurat perempuan muda bukan mahram. Mereka mendasarkan pandangannya dengan sejumlah dalil, salah satunya firman Allah, ā€˜Katakanlah kepada orang beriman, ā€˜Hendaklah mereka menundukkan padandangan mereka,’’ dan sabda Rasulullah SAW, ā€˜Allah menakdirkan sebagian dari zina untuk anak Adam di mana ia akan melakukan itu, bukan mustahil. Zina mata adalah melihat.’ Tetapi ulama berbeda pendapat perihal batasan aurat yang haram untuk dilihat pada sejumlah pendapat,ā€ (Lihat Wizaratul Awqaf was Syu`unul Islamiyyah, Al-Mausu’atul Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, [Kuwait, Darus Safwah: 1997 M/1417 H], cetakan pertama, juz 40, halaman 341).

Tetapi di mana batasan aurat perempuan, pandangan ulama terbelah menjadi empat pendapat.

Pertama, seseorang boleh memandang wajah dan telapak tangan perempuan muda yang bukan mahram jika tanpa syahwat. Selain keduanya haram dilihat tanpa uzur syari. Pandangan ini dipegang oleh Madzhab Hanafi dan Maliki.

ŁˆŲ„Ł† ŁƒŲ§Ł†ŲŖ المرأة Ų£Ų¬Ł†ŲØŁŠŲ©: حرم النظر Ų„Ł„ŁŠŁ‡Ų§ عند Ų§Ł„Ų­Ł†ŁŁŠŲ© ؄لا ŁˆŲ¬Ł‡Ł‡Ų§ ŁˆŁƒŁŁ‘ŁŽŁŠŁ‡Ų§ŲŒ Ł„Ł‚ŁˆŁ„Ł‡ تعالى: ŁˆŁ„Ų§ ŁŠŲØŲÆŁŠŁ† Ų²ŁŠŁ†ŲŖŁ‡Ł† ؄لا Ł…Ų§ ظهر منها [Ų§Ł„Ł†ŁˆŲ±:31/24]. قال Ų¹Ł„ŁŠ ŁˆŲ§ŲØŁ† Ų¹ŲØŲ§Ų³: Ł…Ų§ ظهر منها Ų§Ł„ŁƒŲ­Ł„ ŁˆŲ§Ł„Ų®Ų§ŲŖŁ… أي Ł…ŁˆŲ¶Ų¹Ł‡Ł…Ų§ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„ŁˆŲ¬Ł‡ ŁˆŲ§Ł„ŁƒŁŲŒ ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų±Ų§ŲÆ من Ų§Ł„Ų²ŁŠŁ†Ų© في Ų§Ł„Ų¢ŁŠŲ© Ł…ŁˆŲ¶Ų¹Ł‡Ų§ŲŒ ŁˆŁ„Ų£Ł† في Ų„ŲØŲÆŲ§Ų” Ų§Ł„ŁˆŲ¬Ł‡ ŁˆŲ§Ł„ŁƒŁ ضرورة لحاجتها ؄لى المعاملة Ł…Ų¹ الرجال Ų£Ų®Ų°Ų§Ł‹ وعطاؔ.

Artinya, ā€œJika perempuan itu adalah orang lain (bukan mahram), maka seseorang tidak boleh memandangnya–menurut Madzhab Hanafi–kecuali wajah dan telapak tangannya berdasarkan firman Allah ā€˜Mereka tidak menampakkan perhiasannya kecuali apa yang tampak padanya,’ (Surat An-Nur ayat 31). Sayyidina Ali RA dan Ibnu Abbas RA mengatakan bahwa yang tampak padanya adalah celak mata dan cincin, yaitu tempat keduanya, wajah dan telapak tangan. Yang dimaksud perhiasan pada ayat ini adalah anggota badan perempuan tempat perhiasan. Pasalnya, penampakan wajah dan telapak tangan bersifat darurat (tidak bisa dihindari) yang menjadi keperluan perempuan dalam bertransaksi dengan pihak pria baik memberi maupun menerima,ā€ (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, [Beirut, Darul Fikr, cetakan kedua, 1985 M/1405 H], juz 3, halaman 561).

Kedua, seorang laki-laki haram memandang wajah dan telapak tangan perempuan yang bukan mahram tanpa uzur syar’i baik aman atau tidak aman dari fitnah. Kedua anggota perempuan ini termasuk aurat perempuan sebagaimana anggota tubuh selain keduanya. Pendapat ini dipegang oleh Madzhab Syafi’I dan Hanbali. Tetapi kalau ada uzur syari seperti saat meminang, dibolehkan untuk memandangnya.

Ketiga, seorang laki-laki haram memandang anggota tubuh perempuan yang bukan mahram selain wajah dan telapak tangan tanpa uzur dan tanpa hajat. Hanya saja seorang laki-laki makruh memandang keduanya. Sebaiknya memandang keduanya ditinggalkan sebagaimana fatwa ulama mutaakhirin dari kalangan hanafiyah dan ahli fatwa.

Keempat, seseorang laki-laki boleh memandang wajah, telapak tangan, dan kedua kaki perempuan bukan mahram dengan catatan tanpa syahwat seperti diriwayatkan Hasan bin Ziyad dari Abu Hanifah. Pendapat ini juga dikemukakan oleh sebagian Madzhab Maliki.

Berkaitan dengan pendapat keempat ini, sebuah riwayat dari Abu Yusuf mengatakan bahwa dua lengan perempuan boleh terlihat ketika membasuh dan masak. Sebagian ulama lain mengatakan bahwa seorang laki-laki boleh memandang dua betis perempuan tanpa syahwat.

Perbedaan pendapat di kalangan ulama terjadi antara lain karena perbedaan pandangan mereka perihal pengecualian yang terdapat pada Surat An-Nur ayat 31 di samping beberapa riwayat hadits lainnya. Wajah dan telapak tangan muncul sebagai pengecualian pada Surat An-Nur ayat 31 dengan pertimbangan adat dan ibadat. Pertimbangan adat dan ibadat ini yang dipakai oleh Al-Qurthubi, seorang ahli tafsir Madzhab Maliki berikut ini:

Ł‚ŁŽŲ§Ł„ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų·ŁŲØŁŁŠŁ‘Ł : Ł„ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŲ§Ł„ŁŲØŁ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲ¬Ł’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁƒŁŽŁŁ‘ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł ŲøŁŁ‡ŁŁˆŲ±ŁŁ‡ŁŁ…ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ فِي Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ¬Ł‘Ł ، ŁŁŽŁŠŁŽŲµŁ’Ł„ŁŲ­Ł Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŁƒŁŁˆŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ų§ŁŲ³Ł’ŲŖŁŲ«Ł’Ł†ŁŽŲ§Ų”Ł Ų±ŁŽŲ§Ų¬ŁŲ¹Ł‹Ų§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…ŁŽŲ§. ŁˆŁŽŲØŁŁ…ŁŽŲ§ Ų±ŁŁˆŁŁŠŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽ Ų±ŁŽŲ¶ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŲ³Ł’Ł…ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŲØŁŁ†Ł’ŲŖŁŽ Ų£ŁŽŲØŁŁŠ ŲØŁŽŁƒŁ’Ų±Ł Ų±ŁŽŲ¶ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…ŁŽŲ§ ŲÆŁŽŲ®ŁŽŁ„ŁŽŲŖŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŽŲ§ Ų«ŁŁŠŁŽŲ§ŲØŁŒ Ų±ŁŁ‚ŁŽŲ§Ł‚ŁŒŲŒ ŁŁŽŲ£ŁŽŲ¹Ł’Ų±ŁŽŲ¶ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„: ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ³Ł’Ł…ŁŽŲ§Ų”Ł Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ±Ł’Ų£ŁŽŲ©ŁŽ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲŗŁŽŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ­ŁŁŠŲ¶ŁŽ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲµŁ’Ł„ŁŲ­Ł’ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŲ±ŁŽŁ‰ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ų§Ł‘ŁŽ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“ŁŽŲ§Ų±ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŲ¬Ł’Ł‡ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁƒŁŽŁŁ‘ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł. ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲÆŁŁŠŲ«Ł ŁŁŁŠŁ‡Ł ŲÆŁŽŁ„Ų§ŁŽŁ„ŁŽŲ©ŁŒ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲ¬Ł’Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁƒŁŽŁŁ‘ŁŽŁŠŁ’Ł†Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ±Ł’Ų£ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©Ł Ł„ŁŽŁŠŁ’Ų³ŁŽŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŽŁˆŁ’Ų±ŁŽŲ©ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł„ŁŁ„Ų±Ł‘ŁŽŲ¬ŁŁ„ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŁ†Ł’ŲøŁŲ±ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…ŁŽŲ§

Artinya, ā€œAl-Qurthubi mengatakan, wajah dan kedua telapak tangan secara umum tampak dalam keseharian dan dalam peribadatan, yaitu pada shalat dan haji sehingga pengecualian (terkait aurat) itu layak merujuk pada dua hal itu. Pandangan ini juga didasarkan pada riwayat dari Aisyah RA bahwa Asma binti Abu Bakar RA dengan pakaian halus menemui Rasulullah SAW dan beliau berpaling darinya, ā€˜Wahai Asma, ketika perempuan sudah memasuki usia haidh (baligh), tubuhnya tidak pantas terlihat kecuali ini dan itu,’ Rasul mengisyaratkan wajah dan kedua telapak tangannya. Hadits ini menjadi dalil bahwa kedua anggota badan itu bukan mahram itu bukan aurat perempuan. Laki-laki boleh melihat keduanya,ā€ (Lihat Wizaratul Awqaf was Syu`unul Islamiyyah, Al-Mausu’atul Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, [Kuwait, Darus Safwah: 1997 M/1417 H], cetakan pertama, juz 40, halaman 342).

Adapun perihal memandang dengan syahwat atau tanpa syahwat, kami tidak menemukan keterangan secara lugas selain keterangan Wahbah Az-Zuhayli berikut ini:

ŁˆŲ„Ł† ŁƒŲ§Ł† لا ŁŠŲ£Ł…Ł† Ų§Ł„Ų“Ł‡ŁˆŲ©: لا ŁŠŁ†ŲøŲ± ؄لى ŁˆŲ¬Ł‡Ł‡Ų§ ؄لا لحاجة ضرورية. ŁˆŲØŁ‡ ŁŠŲøŁ‡Ų± أن Ų­Ł„ النظر Ł…Ł‚ŁŠŲÆ ŲØŲ¹ŲÆŁ… Ų§Ł„Ų“Ł‡ŁˆŲ©ŲŒ ŁˆŲ„Ł„Ų§ فحرام. ŁˆŲ§Ł„ŁˆŲ§Ų¬ŲØ المنع في زماننا من نظر الؓابة. ŁˆŁŠŲÆŁ„ لحرمة النظر: حديث صحيح: Ā«Ų§Ł„Ų¹ŁŠŁ†Ų§Ł† ŲŖŲ²Ł†ŁŠŲ§Ł†ŲŒ ŁˆŲ²Ł†Ų§Ł‡Ł…Ų§ Ų§Ł„Ł†ŲøŲ±ŲŒ ŁˆŲ§Ł„ŁŠŲÆŲ§Ł† ŲŖŲ²Ł†ŁŠŲ§Ł†ŲŒ ŁˆŲ²Ł†Ų§Ł‡Ł…Ų§ البطؓ». وحد Ų§Ł„Ų“Ł‡ŁˆŲ©: تحرك الآلة

Artinya, ā€œTetapi jika tidak aman dari fitnah, maka seseorang tidak boleh memandang wajah perempuan kecuali ada keperluan mendesak. Dari sini tampak bahwa kebolehan memandang lawan jenis bukan mahram itu terbatas pada ketiadaan syahwat. Kalau dengan syahwat, maka penglihatan itu haram. yang harus dihindari di era kita sekarang ini adalah memandang perempuan muda. Keharaman ini didasarkan pada hadits shahih, ā€˜Dua mata berzina. Zina keduanya adalah memandang. Dua tangan berzina. Zina keduanya adalah memegang.’ Batasan syahwat itu adalah menggerakkan alat (kelamin),ā€ (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, [Beirut, Darul Fikr, cetakan kedua, 1985 M/1405 H], juz 3, halaman 561).

Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa ulama berbeda pendapat perihal melihat wajah lawan jenis yang bukan mahram di media sosial baik foto maupun video karena sebagian ulama seperti Madzhab Syafi’i menganggap wajah dan telapak tangan bagian dari aurat perempuan bukan mahram. Namun demikian, mayoritas ulama berpendapat bahwa wajah bukan bagian dari aurat.

Demikian jawaban singkat ini. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,
Wassalamu ’alaikum wr. wb.



(Alhafiz Kurniawan)