Jakarta, NU Online
Yayasan Saifuddin Zuhri, sebuah yayasan yang diabdikan untuk tokoh NU KH Saifuddin Zuhri, menerbitkan buku biografi H M. Said Budairy bertajuk ”Muhammad Said Budairy: Wartawan NU itu....” Buku ini diluncurkan dalam acara tahlilan 100 hari Said Budairy di Masjid Baitul Ilmi, JL Gatot Subroto Jakarta, Ahad (14/3) dan diserahkan secara simbolis kepada sejumlah tokoh yang hadir.
Buku yang dieditori Lukman Hakim Saifuddin ini juga memuat beberapa kesan dan kesaksian beberapa sahabat Said Budairy baik dari kalangan NU, pers, MUI, Lembaga Sensor Film dan kesan dari keluarga besarnya.<>
Menurut Lukman Hakim, buku biografi ini dikerjakan dalam waktu yang saingkat. ”Buku biografi ini dikerjakan semenjak acara tahlilan 40 hari meninggalnya Pak Said. Kami cukup terbantu dengan para sahabat Pak Said yang cukup antusias memberikan informasi serta menuliskan kesan dan kesaksiannya atas Pak Said,” kata wakil Ketua MPR itu.
Menurut Lukman yang juga putra KH Saifuddin Zuhri, bab-bab pertama buku itu yang berisi tentang riwayat hidup Said Budairy ditulis sendiri oleh almarhum.
”Rupanya sebelum beliau meninggal, beliau telah mempersiapkannya. Jadi bahan inti buku ini diperoleh dari dokumen Pak Said sendiri,” kata Lukman yang merasa dikader oleh Said Budairi semenjak dirinya aktif di Lakpesdam NU.
Tak kurang KH Sahal Mahfuzh, KH Tolchah Hasan, KH Musthofa Bisri memberikan kesan dan kesaksian tentang Said Budairy. Dari kalangan pers, beberapa sahabat Said Budairi memberikan kesaksian, seperti Rosihan Anwar, Harmoko, Sinansari Ecip, Tarman Azzam dan Baidlowi Adnan.
Menurut Lukman Hakim, buku biografi H M. Said Budairi ini merupakan bagian dari program penulisan buku biografi tokh NU yang dilaksanakan oleh Yayasan Saifuddin Zuhri. Buku biografi yang sebelumnya diterbitkan antara lain Menapak Jejak Mengenal Watak: Biografi 25 Ulama NU, Fahmi D. Saifuddin: Dokter NU itu..., dan Muhammad Ilyas: Dari Pesantren untuk Bangsa. (nam)
Yayasan Saifuddin Zuhri, sebuah yayasan yang diabdikan untuk tokoh NU KH Saifuddin Zuhri, menerbitkan buku biografi H M. Said Budairy bertajuk ”Muhammad Said Budairy: Wartawan NU itu....” Buku ini diluncurkan dalam acara tahlilan 100 hari Said Budairy di Masjid Baitul Ilmi, JL Gatot Subroto Jakarta, Ahad (14/3) dan diserahkan secara simbolis kepada sejumlah tokoh yang hadir.
Buku yang dieditori Lukman Hakim Saifuddin ini juga memuat beberapa kesan dan kesaksian beberapa sahabat Said Budairy baik dari kalangan NU, pers, MUI, Lembaga Sensor Film dan kesan dari keluarga besarnya.<>
Menurut Lukman Hakim, buku biografi ini dikerjakan dalam waktu yang saingkat. ”Buku biografi ini dikerjakan semenjak acara tahlilan 40 hari meninggalnya Pak Said. Kami cukup terbantu dengan para sahabat Pak Said yang cukup antusias memberikan informasi serta menuliskan kesan dan kesaksiannya atas Pak Said,” kata wakil Ketua MPR itu.
Menurut Lukman yang juga putra KH Saifuddin Zuhri, bab-bab pertama buku itu yang berisi tentang riwayat hidup Said Budairy ditulis sendiri oleh almarhum.
”Rupanya sebelum beliau meninggal, beliau telah mempersiapkannya. Jadi bahan inti buku ini diperoleh dari dokumen Pak Said sendiri,” kata Lukman yang merasa dikader oleh Said Budairi semenjak dirinya aktif di Lakpesdam NU.
Tak kurang KH Sahal Mahfuzh, KH Tolchah Hasan, KH Musthofa Bisri memberikan kesan dan kesaksian tentang Said Budairy. Dari kalangan pers, beberapa sahabat Said Budairi memberikan kesaksian, seperti Rosihan Anwar, Harmoko, Sinansari Ecip, Tarman Azzam dan Baidlowi Adnan.
Menurut Lukman Hakim, buku biografi H M. Said Budairi ini merupakan bagian dari program penulisan buku biografi tokh NU yang dilaksanakan oleh Yayasan Saifuddin Zuhri. Buku biografi yang sebelumnya diterbitkan antara lain Menapak Jejak Mengenal Watak: Biografi 25 Ulama NU, Fahmi D. Saifuddin: Dokter NU itu..., dan Muhammad Ilyas: Dari Pesantren untuk Bangsa. (nam)
