Warta

Waspada NII, Tiga Jendral Dampingi Ansor Jombang

Selasa, 26 April 2011 | 13:20 WIB

Jombang, NU Online
Tiga mantan jenderal siap mendampingi Gerakan Pemuda Ansor Jombang guna mewaspadai bangkitnya gerakan NII (Negara Islam Indonesia). Tiga petinggi militer itu adalah Letjen (purn) Kiki Syahnarki Mayjen (purn) Soeherda dan Mayjen (Purn) Sutoyo.

Ketua GP Ansor Jombang, Sholahul Am Notobuono mengatakan, Ansor memiliki kontribusi besar atas perjuangan bangsa. Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, dan kepahlawanan.<>

"Semangat kebangsaan oleh pemuda Ansor, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan melekat pada diri pemuda Ansor. Kisah heroik Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor terus melegenda,dan tidak bisa dilupakan,” ujarnya, Selasa (26/4) seperti dilansir situs beritajatim.com.

Meski demikian, lanjut Gus Aam, biasa dipanggil, dengan maraknya faham-faham kekerasan mengatasnamakan agama yang dikhawatirkan akan menggerogoti keutuhan NKRI Ansor perlu kembali membentengi kadernya.” Kaderisasi atas ajaran Ahlussunah waljamaah yang menjadi pijakan harus terus dilakukan," imbuhnya.

Untuk pemantapan pengkaderan ini, salah satu pengasuh PP Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini mengaku mendapat dukungan dari beberpa mantan Jendral yang tergabung dalam PPAD (Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat).”Kemarin kita bertemu beliau, dan menyatakan kesiapan membantu pengkaderan Ansor. Penting bagi kami, menggelar pendidikan untuk penguatan bagi kader Ansor dalam mempertahankan NKRI," tandasnya mengatakan.

Ketiga jendral yang tergabung dalam PPAD secara khusus memberikan materi dalam kegiatan yang digelar Ansor Jombang. Ketiga petinggi PPAD itu adalah Letjen (purn) Kiki Syahnarki Mayjen (purn) Soeherda dan Mayjen (Purn) Sutoyo. ”Kita siap untuk membantu Ansor dalam proses pengkaderan. Utamanya masalah kebangsaan demi NKRI,” ujar Kiki, sehari sebelumnya saat mengunjungi Ponpes Tambak Beras.

Dikatakannya, maraknya aksi kekerasan mengatasnamakan agama yang selama ini muncul tidak akan terjadi jika masyarakatnya kembali ke jatidiri bangsa dan pancasila.”Kita tidak akan terjebak dalam kekerasan agama jika kembali kejatidiri bangsa yakni pancasila,” tandas mantan Wakil Kepala Staf TNI ini. (nam)


Terkait