Sumenep, NU.Online
Warga di Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jatim melalui tokoh masyarakat atau ulama setempat memrotes Pemkab karena dinilai tidak tegas melihat semakin banyaknya lokalisasi liar yang di bulan Ramadlan terus beroperasi.
Tokoh masyarakat Ambunten, Ahmad Dalil Ali di Sumenep, Kamis menjelaskan, sejak beberapa bulan terakhir lokalisasi liar yang ada di Sumenep, khususnya di Ambunten meningkat tajam sehingga keberadaannya sangat meresahkan masyarakat.
<>"Kami mencatat, ada sekitar 10 likalisasi liar di Kecamatan Ambuten termasuk juga di Kecamatan Dasuk yang lokasinya memang berdekatan dengan Ambuten. Wanita yang bekerja di situ berasal dari luar Sumenep dengan umur beragam," katanya.
Ia menjelaskan, menyikapi masalah itu, 10 ulama dan tokoh masyarakat sudah mendatangi DPRD Sumenep, Rabu (5/11) yang diterima oleh Komisi E DPRD Sumenep.
Ia mengaku sangat prihatin karena lokalisasi liar itu masih beroperasi di bulan Ramadlan, padahal umat Islam sedang menunaikan kewajibannya. Banyaknya pengunjung yang mencapai puluhan orang sangat meresahkan warga di sekitar tempat tersebut.
"Karena sering para lelaki hidung belang yang kebanyakan preman itu membuat ulah saat sedang mabuk akibat minuman keras. Selain itu beberapa kali terjadi tindak pencurian. Nekadnya pengelola membuka di bulan puasa ini karena ada oknum penegak hukum yang melindungi," kata Djalil.
Secara terpisah Sekretaris Komisi E DPRD Sumenep, Drs Muksin Amir menyatakan akan segera menindak lanjuti dan meminta Pemkab, khususnya Polisi Pamong Praja untuk segera melakukan operasi.
"Adanya lokalisasi liar, apalagi tetap beroperasi di bulan puasa ini sangat mencemarkan Kabupaten Sumenep. Saya minta aparat terkait, seperti Dinas Sosial segera bertindak tegas, tidak pilih kasih ada oknum penegak hukumnya disitu harus ditindak tegas," katanya.(Cih)***