Wakil menteri luar negeri (Wamenlu) Amerika Serikat Mario Otero menyatakan dunia menghadapi banyak tantangan global, diantaranya masalah ketidakseimbangan antara negera maju dan miskin, yang dahulu dikenal sebagai masalah hubungan dunia utara dan selatan.
Pernyataan ini merupakan jawaban yang disampaikan atas pertanyaan salah seorang penanya dalam diskusi dengan sejumlah para aktifis muda di gedung PBNU, Kamis (20/5) yang mempertanyakan adanya eksploitasi negara-negara kaya terhadap negara miskin, diantaranya dengan menguasai kekayaan alam sehingga negara miskin tetap dalam kondisi melarat meskipun memiliki sumberdaya alam yang melimpah.<>
“Kita sudah mengembangkan sebuah sistem, tetapi belum sempurna,” tutur Wamenlu yang diantaranya mengurusi masalah bidang luar negeri dan masalah-masalah global ini.
Perempuan kelahiran Bolivia ini meminta agar tidak hanya melihat ke luar, tetapi juga melihat pada aspek internal, bagaimana negara melakukan interaksi dan melihat dari dalam dan menumbuhkan kebanggaan atas dirinya dalam upaya memperbaiki kondisi di masing-masing negara.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat adalah membantu melakukan reformasi ekonomi yang adil dan merata sehingga menjangkau seluruh masyarakat.
“Yang penting bukan ideologinya, tetapi tantangannya adalah bagaimana memiliki kesejahteraan yang lebih baik,” tandas wanita yang sebelumnya banyak bergelut dalam membantu pengembangan usaha kecil dan pemberdayaan perempuan di AS ini.
Pada kesempatan tersebut ia juga menegaskan, persoalan lingkungan mendapat perhatian penting dalam pemerintahan Presiden Barrack Obama yang secara aktif melakukan berbagai perundingan dan mencari solusi mengatasi masalah perubahan iklim.
Ia juga menyatakan, pengurangan emisi karbon merupakan tanggung jawab semua negara. Beberapa upaya yang telah dilakukan adalah mencari sumber energi terbarukan, inofasi teknologi dan upaya efisiensi energi yang digunakan.
Semangati Anak Muda
Pada acara yang dihadiri oleh para aktifis muda dari PMII, IPPNU, KNPI serta sejumlah mahasiswa dari Universitas Indonesia, Universitas Al Azhar, STAINU dan lainnya ini, Otero juga memberi semangat mereka karena anak muda menentukan peran di masa depan.
Ia menyatakan, anak muda memiliki tangguna jawab sebagai pemimpin di masa depan, karena itu harus memiliki pendidikan agar dapat melakuan sesuatu yang lebih baik di masa mendatang. Proses pembelajaran ini bisa dilakukan melalui berbagai media yang saat ini sudah tersedia dengan gampang.
“Generasi muda senantiasa harus membuka wawasan dan menganalisa situasi sehingga menjadi bagian dari solusi,” terangnya.
Ia menjelaskan, mencari solusi bukanlah persoalan yang mudah, seringkali generasi muda terjebak dengan cara-cara kekerasan, atau hanya bisa melakukan kritik saja tanpa mampu memberikan solusi.
Yang paling penting, generasi muda harus mampu bertindak karena ini bagian dari solusi. Upaya ini sekarang menjadi semakin mudah dengan adanya teknologi yang menjangkau sampai ke dalam rumah sehingga generasi muda bisa dengan mudah terlibat langsung dalam upaya mencari solusi. Ia yakin dan percaya, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik dan perdamaian akan tercapai dengan keterlibatan semua fihak itu. (mkf)