Gunungsitoli, NU Online
NU ada di seluruh pelosok Indonesia dan terus tumbuh dan berkembang. Seiring dengan adanya pemekaran kabupaten dan kota, cabang NU juga terus bertambah banyak. Salah satunya adalah hasil pemekaran di kabupaten Nias.
Setelah melalui konferensi cabang beberapa waktu lalu, dilakukan pelantikan 4 (empat) PCNU hasil pemekaran kabupaten Nias yang berlangsung meriah dan khidmat (29/7) yang dihadiri 400 orang undangan dari Nahdliyyin se-Kepulauan Nias yang dipusatkan di kota Gunung Sitoli.
<>
PCNU yang dilantik oleh Ketua PWNU Sumut H Ashari Tambunan adalah Kota Gunung Sitoli, Kab Nias Barat, Kab Nias Selatan, dan Kab Nias Utara. Prosesi pelantikan dihadiri langsung KetuaUmum PBNU Dr KH Said Agil Siroj, MA dan seluruh kepala daerah kepulauan Nias yang terdiri dari Bupati Nias, Bupati Nias Barat, Sekda Kota G. Sitoli, Wakil Bupati Nias Utara, dan Wakil Bupati Nias Selatan.
Ketua PWNU Sumut H AshariTambunan dalam sambutannya menghimbau agar PCNU berkontribusi terhadap pembangunan Nias, khususnya dalam bidang keagamaan. Menurutnya, visi dan misi NU sejak dilahirkan oleh para ulama tahun 1926 adalah untuk menegakkan syariah Islam berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah di bumi Nusantara.
“Sebab itu NU tidak menghendaki tindakan kekerasan atas nama agama dan akan tetap mengawal NKRI dan Pancasila untuk keutuhan Negara dan bangsa,” tegasnya.
Sejalan dengan itu dalam tausyiah Kiai Said menjelaskan bahwa Ahlussunnah wal Jamaah yang dianut NU bercirikan prinsip tawazun, ta’adul, tawassuth, dan tasamuh. Tawazun adalah sikap kehati-hatian dan penuh pertimbangan, ta’adul adalah sikap adil, tawassuth merupakan sikap moderat, pertengahan dan tidak ekstrim, sedangkan tasamuh adalah menjalankan nilai-nilai toleransi. Inilah sebabnya menurut Kiai Said bahwa NU mengambil jalan tengah sebagai penyemai Islam rahmatan lil ‘alamin.
Redaktur: Mukafi Niam