Warta

UMK Gelar Nikah Massal

Rabu, 23 November 2011 | 12:10 WIB

Kudus, NU Online
Yayasan Pembina Universitas Muria Kudus (YP UMK), Rabu (23/11), menggelar pernikahan massal di masjid kampus UMK. Pernikahan itu diikuti 28 pasangan dari lima desa di enam kecamatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Sebanyak 18 pasangan di antaranya berasal dari Desa Demaan (Kecamatan Kota), tujuh pasangan dari Desa Hadipolo (Kecamatan Jekulo), tiga pasangan sisanya berasal dari Desa Kandangmas (Kecamatan Dawe), Desa Kutuk (Kecamatan Undaan), dan Desa Karangmalang (Kecamatan Gebog).<>

Pernikahan dilaksanakan menggunakan wali hakim (pengganti) dan wali nasab (keluarga). Sebanyak 17 pasangan dinikahkan menggunakan wali hakim, sementara 11 yang lain dinikahkan dengan nikah wali nasab. Mereka dinikahkan oleh hakim sebab tidak memiliki wali nasab.

Sedangkan mereka yang masih memiliki wali nasab dinikahkan oleh nasabnya. Panitia telah berusaha keras agar pasangan dapat dinikahkan oleh wali nasab. Pasalnya, secara Hukum Islam, wali nasab lebih diutamakan.

"Bahkan, kami sampai harus ke daerah pelosok untuk menemukan wali seorang calon," ujar Zamhuri, Humas UMK sekaligus salah satu panitia pernikahan massal. Ketua Panitia Pernikahan Massal YP UMK, Suhari, mengatakan, kegiatan itu bagian dari rangkaian acara Dies-Natalis UMK ke-31 tahun. Pernikahan massal itu merupakan kegiatan bakti sosial UMK.

"Kami ingin membantu mereka yang memiliki kendala ekonomi untuk menikah, dapat menunaikan ibadah itu," kata dia.

Dari pasangan yang dinikahkan, terdapat seorang pasangan termuda dan tertua. Peserta termuda adalah Riswati (16) dan pasangan tertua Tamboh (79 th).

Ketua YP UMK Djuffan Ahmad mengungkapkan, pernikahan merupakan wujud ibadah. Tujuannya adalah membangun keluarga yang menjadi tempat pendidikan bagi generasi penerus.

"Ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya. Bila sang ibu mendidik anak secara baik berarti dia telah menyiapkan bangsa yang baik perangainya," ujar Djuffan.

Dia berharap para pasangan baru dapat membangun keluarga yang mampu berperan dalam pembangunan karakter generasi bangsa.



Redaktur : Syaifullah Amin


Terkait