Umat Lintas Agama Lepas Kepergian Bapak Bangsa dengan Do’a
Kamis, 31 Desember 2009 | 11:18 WIB
Umat lintas agama serta pejuang perdamaian dan kemanusiaan di Kota Bogor, Jawa Barat, akan menyelenggarakan malam lilin pada Kamis malam ini, mendoakan kepergian tokoh pejuang memanusiaan, toleransi, pluralisme dan anti diskriminasi, KH Abdurrahman Wahid.
Rachmat Imron Hidayat dari Badan Sosial Lintas Agama (Basolia) kepada NU Online di Bogor, Kamis, mengatakan, umat beragama di Indonesia telah kehilangan tokoh besar yang selalu berjuang untuk tegaknya keadilan dan kemanusiaan bagi semua.<>
Mantan Presiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid, Rabu pukul 18.45 WIB telah meninggal dunia di RSCM Jakarta. Jenazahnya dikebumikan di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis siang.
"Kepergian Gus Dur merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Terutama aktivis lintas agama merasakan betul kehilangan figur tokoh besar yang menorehkan tinta emas dalam sejarah kehidupan umat beragama di Indonesia," kata Imron.
Dia melanjutkan, kepergian Gus Dur juga sebagai kehilangan bagi dunia internasional. Pasalnya sosok Gus Dur sudah diakui oleh dunia internasional sebagai perekat persaudaraan antar umat beragama.
"Kiprah Gus Dur sebagai sosok pejuang perekat persaudaraan antar umat beragama di dunia hingga kini belum tertandingi oleh siapapun," ujar Rachmat.
Sebagai ungkapan duka mendalam atas wafatnya Gus Dur serta penghormatan terakhir kepergianya, lanjut Rachmat, para aktivis lintas agama Kota Bogor akan menyalakan lilin dan do'a bersama, yang dipuisatkan di Tugu Kujang, Kota Bogor, Kamis malam.
Para aktivis lintas agama yang akan bergabung dalam kegiatan yang digagas Basolia, berasal dari Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. (hir)