Banda Aceh, NU Online
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Prof. Dr. Muslim Ibrahim, MA, mengharapkan masyarakat di daerah itu bisa membaca buku bertulisan huruf Arab Jawi (arab melayu).
"Buku tulisan Arab Jawi itu penting diketahui oleh semua orang Aceh yang seluruhnya beragama Islam," kata Muslim Ibrahim pada acara bedah buku fiqih yang ditulis dalam huruf Arab Jawi di Banda Aceh, Minggu.
<>Buku yang ditulis M. Yahya tersebut diluncurkan di aula Kantor Perpustakaan Daerah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), oleh Lembaga Penulis Aceh (Lapena) bekerja sama dengan Satker Revitalisasi Agama dan Budaya BRR Aceh-Nias. Buku fiqih tersebut mengupas hukum-hukum dalam agama Islam.
Muslim Ibrahim yang juga dosen Pasca Sarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh itu menyatakan, tulisan Jawi menggunakan huruf dan angka Arab sangat penting dipelajari oleh warga Aceh. "Jadi, sebagai orang Islam, kita penting mempelajari sastra Jawi tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pertama sekali orang Aceh mengenal tulisan adalah tulisan Arab Jawi, yaitu pada saat masuknya Islam ke Negeri Pasai (sekarang Kabupaten Aceh Utara). "Kita berharap 10 tahun ke depan semua orang Aceh sudah mampu baca tulis huruf Arab Jawi,"ungkapnya.
Di samping Muslim Ibrahim, buku tersebut juga dikupas anggota MPU Kabupaen Pidie, M Yaqub . Kedua pembedah berpendapat hampir sama, yaitu untuk ke depan diharapkan ada panduan penulisan huruf Arab Jawi, sebab dalam buku Fiqih itu masih ada beberapa kata yang salah penulisannya.
Namun demikian, buku ini tetap masih bisa dipahami. Oleh karena itu pembedah buku mengharapkan secepatnya bisa dibagikan ke sekolah-sekolah dan madrasah, agar anak didik mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam pelajaran buku Fiqih tersebut.
Tampak hadir juga dalam acara tersebut Fuad Mardhatillah, staf ahli BRR Aceh-Nias, Kepala Badan Perpustakaan Daerah Aceh, Kamaruddin Husin, dan beberapa budayawan lokal. (ant/mad)