London, NU Online
Sebuah keluarga di Inggris masuk Islam bersama-sama setelah terinspirasi oleh salah seorang anaknya yang masih bocah berusia 6 tahun. Kejadian tersebut seperti dilaporkan Islam Online, beberapa waktu lalu, merupakan salah satu peristiwa paling menarik perhatian umat Islam di London.
Dilaporkan, awalnya peristiwa itu berangkat dari hal yang tidak lazim. Georgia kecil yang sedang melihat-lihat bungkus coklat kesukaanya, matanya kemudian tertarik dengan kumpulan huruf yang ada di bungkus itu. Ia kemudian menemui ibunya menanyakan huruf apakah itu. Ibunya menjawab, “Itu huruf Arab dan hurufnya orang Islam.” Ibunya kemudian menggambarkan bahwa Islam adalah teroris.
<>Tapi, bocah itu tidak puas, ia terus bertanya tentang Islam. Seperti orang dewasa yang sudah mengerti, Ia tidak sependapat Islam diidentikkan dengan kekerasan. Ia kemudian berkata dengan perkataan yang mengejutkan, “Saya masuk Islam.”
Maka terjadilah keramaian di keluarga itu dengan pernyataan Georgia yang merubah namanya menjadi Jamilah. Sebagian di antara keluarga kemudian terus membujuk dan meminta bocah ini agar tidak macam-macam. Tapi, kakek Georgia kemudian membela cucunya dan memerintahkan kepada keluarga menghentikan tindakannya, bila Georgia tidak pergi ke gereja pada hari Ahad sebagaimana biasanya.
Ketika usia Georgia sudah hampir melewati 6 tahun, ibunya kemudian bertanya kepadanya hadiah apakah yang diinginkannya? Lagi-lagi ia menjawab dengan jawaban yang mengejutkan semua keluarga. “Saya menginginkan Alquran al-Karim.” Mendengar jawaban ini, ibu Georgia marah, tapi kemudian ia tersenyum.
Kejadian yang menimpa Georgia ternyata mempengaruhi psikologi ibunya. Ia kemudian bertanya-tanya tentang Islam dan hakekatnya. Ia juga ikut membaca Alquran milik anaknya. Dengan izin Allah, ibu bocah tersebut pun akhirnya memutuskan masuk Islam menyusul anaknya, dan mengubah namanya dari Syam menjadi Samirah, demikian juga dengan bapaknya. (ma/io)