Jakarta, NU.Online
Sedikitnya tiga tentara Amerika tewas dalam serangan terhadap konvoi di kota Khaldiyah, sebelah barat Baghdad, demikian keterangan sejumlah saksi. Truk transportasi tentara diledakkan oleh bahan peledak di jalan kota itu dan tentara ditembaki ketika mereka berusaha memindahkan korban. Demikian sumber-sumber di Irak, seperti dilaporkan BBC.
Militer Amerika belum berkomentar atas laporan itu.Gambar dari tempat kejadian menunjukkan kendaraan militer terbakar hangus sementara helikopter Amerika terbang di atasnya.
<>Menurut sejumlah saksi mata, truk transportasi itu diledakkan ketika melewati ranjau atau bom. Kantor berita Perancis AFP mengutip saksi-saksi mata yang mengatakan beberapa tentara dalam kendaraan itu terbakar. Ketika tentara itu berusaha memindahkan yang terluka, dilaporkan diserang dengan granat.
Sementara itu stasiun televisi Al Arabiya yang bermarkas di Dubai mengatakan dalam satu laporan yang belum pasti kebenarannya bahwa delapan warga Amerika tewas dalam serangkaian serangan atas konvoi itu di khaldiyah, 80 Km di sebelah barat Baghdad.Khaldiyah adalah bagian dari "Segitiga Sunni" dimana dukungan bagi diktator Saddam Hussein yang digulingkan paling kuat dan tempat sering terjadinya bentrokan yang melibatkan tentara Amerika
Sebuah bom meledak di bawah sebuah kendaraan yang terperangkap api dengan sekitar 10 tentara AS di dalamnya, kata sejumlah saksi. Sisa konvoi itu dilempari dengan granat berpeluncur roket (RPG) saat mereka berusaha menuju ke sebuah pangkalan terdekat.
Mahmud Ali melihat delapan tentara terbakar parah diambil dari kendaraan yang dibom itu, sementara Yusuf Ali, tidak punya hubungan keluarga, mengatakan, ia melihat empat mayat. Namun belum ada konfirmasi resmi mengenai kematian itu. Kendaraan itu diserang ketika sedang melewati Khaldiyah dalam perjalanan dari kota Muslim Sunni Fallujah menuju Ramadi.
"Sebuah bom meledak di bawah sebuah kendaraan tentara. Kendaraan itu terbakar. Sisa konvoi itu berusaha maju terus, tapi diserang dengan granat berpeluncur roket 500 meter jauhnya," kata Mahmud Ali. Serangan di Khaldiyah itu terjadi sehari setelah para pejabat rumah sakit di dekat Fallujah mengatakan, tentara AS telah membunuh seorang remaja Irak dan mencederai enam orang yang lain.
Insiden itu semakin meningkatkan ketegangan di kota titiknyala itu, tempat Jumat lalu tentara AS menembak mati sembilan pejabat keamanan Irak dalam satu insiden "tembakan bersahabat". Seorang wartawan AFP di Fallujah mengatakan, tentara melepaskan tembakan ketika konvoi mereka diserang di dekat sebuah rumah tempat satu perkawinan sedang berlangsung dan sejumlah tembakan dilepaskan ke udara dalam upacara itu.
Sufian Daoud yang berusia 14 tahun tertembak saat ia lewat dan meninggal di sebuah rumah sakit setempat setelah insiden itu pada Rabu pukul 23.00 waktu setempat (Kamis pukul 02.00 WIB). Delapan orang lain yang lewat tempat itu cedera, tidak ada dari mereka yang parah, kata dokter. Militer AS mengatakan, pihaknya tidak memiliki informasi mengenai insiden itu.
Di kota Mosul di Irak utara, tentara AS mendapat serangkaian serangan granat dan roket yang dimulai sesaat setelah tengah malam. Militer AS mengkonfirmasi insiden itu, dan mengatakan bahwa roket-roket itu mengenai kantor Pusat Operasi Militer Sipil di sana pada Rabu malam, yang merusakkan sejumlah kendaraan dan membuat dua orang luka ringan.
Seorang jurubicara militer juga mengatakan seorang tentara dari Divisi Infantri ke-4 terluka Rabu dinihari akibat sebuah bom di kota Taji, 10 Km di sebelah utara Baghdad. Ia tidak memberikan rincian.
Namun sejumlah warga Mosul melaporkan serangkaian serangan yang dimulai sesaat sebelum tengah malam dan diarahkan pada tentara AS di jalan masuk ke kota di Irak utara itu, di depan sebuah restoran dan di sebuah hotel. Mereka tidak menyebut korban. Warga Mosul mengatakan serangan itu sebagai jawaban atas pesan audiotape yang dikeluarkan Rabu dimana seorang pria yang dikenali sebagai Saddam menyerukan perlawanan yang diintensifkan dan memperingatkan Amerika untuk keluar dari negara itu. Sembilan kendaraan konvoi AS diserang dengan granat dan roket sekitar pukul 11.30 waktu setempat di jalan masuk selatan ke Mosul, kata warga setempat Mohammad Yunes, 45. Ia menyatakan, pasukan AS dengan cepat menutup daerah itu dan membawa masuk bala bantuan tentara.
Sesaat sebelumnya, para penyerang melemparkan sebuah granat pada sebuah kendaraan militer Amerika di depan sebuah restoran tempat sejumlah tentara makan dekat universitas Mos