Washington, NU Online
Pemberitaan jaringan televisi AS untuk konflik kawasan Timur Tengah dikatakan bias, berpihak kepada kepentingan Israel, dengan memberikan peliputan yang tidak proporsional mengenai kematian dipihak Israel, seorang wartawan mengatakan Senin (Selasa WIB).
"ABC, CBS dan NBC memberikan peliputan lebih banyak 3 kali sampai 4,4 kali bagi berita-berita kematian di pihak Israel daripada memberikan peliputan hal yang sama kepada pihak Palestina pada masa 2000-2001 pada awal "intifada" perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel dan sekali lagi pada tahun 2004 ," kata seorang wartawan independen Alison Weir.
"Hasil temuan kami adalah adanya beberapa pola yang salah antara lain penghapusan sebagian informasi maupun data dan pemberitaan yang berbeda-beda penekanannya, yang menurut kami menghalangi para pemirsa untuk dapat mengerti konflik itu sesungguhnya," kata Weir yang mendirikan kelompok wartawan "If Amerika Knew" (Seandainya saja Amerika tahu yang sesungguhnya).
Perbedaan itu semakin tajam pada pemberitaan liputan kematian anak-anak Israel yang besar pemberitaannya 9 kali hingga 12,8 kali lebih sering dibandingkan dengan kematian anak-anak Palestina pada tahun 2004. "Kami belum dapat menemukan dasar-dasar pembenaran dari ketidak seimbangan pemberitaan dan peliputan berita-berita ," kata Weir lagi.
Weir mengatakan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab biasnya pemberitaan : Kampanye "citra" pihak Israel; berita yang dibuat para wartawan yang berkantor di Israel; pers Amerika Serikat yang tunduk kepada tekanan Israel; atau wartawan, editor, pemilik media yang pro-Israel.
Weir menggunakan data stastistika yang dipasok oleh Pusat Hak Azazi Manusia Israel, B’Tselemn, yang berkantor didaearh Palestina yang diduduki Israel, dan mengupayakan perubahan kebijakan Israel dalam konflik Timur Tengah. (atr/cih)