Warta

Syariat Islam Di NAD Harus Didukung Masyarakat

Kamis, 20 November 2003 | 12:30 WIB

Banda Aceh, NU.Online
Sosialisasi syariat Islam di Provinsi NAD, harus segera dilakukan agar seluruh masyarakat dapat memahami pelaksanaannya. Apalagi syariat Islam bukanlah hal baru bagi masyarakat Aceh. Penerapannya harus dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.

Hal itu dikemukakan Wakil Gubernur NAD, Ir Azwar AB dan Kepala Dinas Syariat Islam, Prof Dr Alyasa Abubakar pada penutupan kajian Islam di Masjid Taqwa, Banda Aceh, Rabu (19/11). Azwar lebih lanjut mengatakan, pelaksanaan syariat Islam harus mencakup seluruh sendi- sendi kehidupan masyarakat.

<>

"Rakyat Aceh merupakan rakyat yang Islami," tambahnya. Makanya, pemerintah akan memikirkan untuk menempatkan sejumlah guru agama di sekolah pada tahun 2004 mendatang agar kekurangan guru agama dapat teratasi. Hal ini dikatakan saat menjawab pertanyaan salah seorang peserta yang mengatakan Aceh kini kekurangan guru agama yang cukup banyak.

Wagub juga meminta kepada pihak yang "berseberangan" untuk kembali ke ajaran Islam yang damai. "Kalau memang ditolak, kita perangi," ujarnya. Apalagi saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mengembalikan syariat Islam sebagai pedoman hidup rakyat Aceh.

Sedangkan Alyasa Abubakar menyatakan, pelaksanaan syariat Islam harus dimulai dari pribadi atau keluarga masing-masing.

Pemerintah yang sedang berupaya mensosialisasikan kembali syariat Islam, telah berupaya keras seperti mencanangkan Qanun Zakat dan qanun-qanun lainnya sesuai dengan al-Qur'an dan Hadist. Kegiatan ini tidak hanya pemerintah yang melakukannya, tapi semua pihak harus ikut serta. Target pertama pemerintah, melihat perubahan dan perkembangan dalam masyarakat beberapa bulan mendatang. Sedangkan hasil akhirnya, sesuai perjalanan waktu ke waktu, tidak bisa diprediksi, ujarnya. (Kd-Aceh/Muntadhar)
       


Terkait