Jakarta, NU Online
Kalau selama ini kebanyakan ustadz melakukan dakwah dengan cara berdiri di hadapan orang banyak, tidak demikian dengan Mr. Mind yang mencoba untuk menjadikan sulap sebagai salah satu media untuk berdakwah.
Mr. Mind yang merupakan kepanjangan dari Muhammad Ikhsan Natsir Dolmin ini, mencoba memperlihatkan sesuatu yang nyata dari ajaran Islam. Dengan dibantu dua orang gadis berjilbab, dia meminta tisu dan korek api gas. Dia pun memperlihatkan tisu putih yang diletakkan di tangan kanannya.
<>Dengan perlahan-lahan, Mr. Mind pun lalu menyalakan korek gas dan kemudian membakar tisu tersebut dan tiba-tiba dalam sekejap, tisu itu berubah menjadi uang.
"Saya mengambil perumpamaan, tisu itu ibarat suatu ikatan tali silaturahmi yang suci dan bersih di mana bila kita mampu mengambil hikmah dari hubungan silaturrahmi, maka kita akan memperoleh manfaatnya seperti tisu yang saat dibakar, tiba-tiba berganti menjadi uang seribu," katanya.
Dalam permainan ini, katanya, sekali lagi dia menekankan bahwa dirinya tidak menggunakan ilmu apa pun, apalagi memanfaatkan bantuan jin, tetapi hanya menggunakan ilusi.
Mr. Mind yang mulai konsern dalam dunia sulap ini sejak 1999, kembali membuktikan kepada penonton bahwa sesungguhnya sulap ini tidak identik dengan ilmu-ilmu hitam atau gaib.
Dia pun kembali mengambil uang dan dilekatkan pada tangannya. Uang itu ia genggam dengan erat-erat seraya mengajak penonton untuk menyimak dengan baik. "Lihat, uang ini ada di tangan saya, dan simsalabim," katanya seraya membuka tangannya. Uang itu sudah tidak ada.
Lalu, dia pun kembali memperlihatkan kepiawaiannya di mana uang seribu yang digenggamnya erat-erat itu, bertambah menjadi beberapa lembar. Sulap yang baru saja diperlihatkannya ini mengambil tema syukur. Dia ingin mengajak kepada umat bahwa sesungguhnya, kata Allah SWT, "apabila kamu syukuri nikmatku, akan kutambah tetapi bila kamu kufuri, sesungguhnya azabku amatlah pedih".
Setidaknya dengan sulap yang diperlihatkannya ini orang sudah bisa melihat secara langsung kebenaran ayat-ayat Allah itu. Setidaknya kata Mr. Mind, sulap yang dimainkan ini dapat menepis persepsi masyarakat yang selama ini menganggap bahwa sulap itu merupakan bagian dari ilmu sihir, memanfaatkan bantuan jin.
Keahlian sulap yang dimainkan lelaki kelahiran Pinrang 35 silam ini, tidak menggunakan bantuan jin atau ilmu-ilmu lainnya yang bertentangan dengan agama. Alumnus Sastra Arab Universitas Ibnu Saud Jakarta ini juga mencoba memperlihatkan keahlian sulapnya dengan ilusi atau tipuan mata dan metalis (konsentarsi pikiran).
"Saya hanya menggunakan dua trik itu," ujarnya seraya mengakui bahwa saat ini, ia sudah memiliki ratusan murid baik yang berasal dari tanah air maupun luar negeri.
Para muridnya itu pun berasal dari berbagai golongan dan latar belakang profesi, seperti TNI/Polisi, pejabat pemerintah, pegawai swasta dan negeri serta para kawula muda. Setidaknya, keahlian sulap yang digelutinya saat ini merupakan perpaduan dari bakat yang ditekuninya sejak berumur lima tahun dengan buku-buku agama dan sulap yang pernah dibacanya.
"Saya akan mencoba menjadikan sulap ini selain sebagai media dakwah juga sebagai sarana entertainmen dan edukasi," ujar ayah beranak dua ini yang terinspirasi buku David Copperfill, pesulap dunia yang memanfaatkan bantuan jin. (ant/mad)