Warta

Staf Ahli Menag: Lulusan IAIN Jangan Diarahkan Jadi PNS

Sabtu, 16 Juni 2007 | 11:48 WIB

Banjarmasin, NU Online
Seorang staf ahli Menteri Agama, Prof.Drs.H.Arief Furqon,MA,Ph.D mengatakan sebaiknya para sarjana lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) tak diarahkan menjadi pegawai negeri.

Karena bila lulusan IAIN diarahkan menjadi pegawai negeri maka para sarjana agama Islam tersebut kurang kreatif, akhirnya bisa menambah jumlah pengangguran, katanya saat berada di Banjarmasin, Sabtu.

<>

Ketika berbicara di hadapan puluhan peserta semiloka nasional dan temu dekan Fakultas Dakwah IAIN/ Universitas Islam negeri/Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) se-Indonesia di gedung Graha Abdi Persada kantor Gubernur Kalsel ia menyebutkan bila diarahkan menjadi PNS maka peluang sarjana tersebut kecil sekali.

Masalahnya formasi PNS sekarang ini sangat sedikit dibanding-kan para sarjana dari berbagai disiplin ilmu yang mengharapkan pula menjadi PNS, maka lebih baik lulusan IAIN berprofesi lain yang ada kaitannya dengan peningkatan Keislaman.

Misalnya, menjadi pengarang buku-buku agama Islam, atau pembuatan naskah dalam film atau sinetron yang bernuansa agama Islam, atau menjadi kopseptor Keislaman, atau menjadi penceramah.

"Sekarang ini lagi dicari seorang pembuat naskah-naskah cerita dalam sinetron mengenai Keislaman, karena yang ahli untuk itu sedikit sekali". katanya.

Seperti lulusan fakultas Dakwah IAIN agar tak berharap hanya menjadi guru agama dan PNS, karena masih banyak peluang yang bisa diraih bila para sarjana lulusan fakultas ini lebih jeli melihat masa depannya.

Oleh karena itu, ia berharap kurikulum di IAIN serta sekolah Keislaman lainnya  bisa dibuat yang mengarah kepada seorang sarjana yang bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan zamannya.

Dikatakan, Bila seorang ahli dalam suatu bidang dan ia seorang yang beriman maka keahliannya tersebut lebih bermanfaat terhadap masyarakat banyak luas.

Kalau hanya jadi guru agama, dengan nilai kelulusan pas-pasan juga kurang bermanfaat, karena bila seorang dengan ilmu pas-pasan diangkat menjadi guru sementara yang bersangkutan tidak layak menjadi seorang guru maka akan meracuni anak didik.

Bila para guru yang diangkat tidak berkualitas kemudian diperintahkan untuk mengajar para anak didik maka di kemudian hari bangsa ini tidak akan maju-maju, katanya.

Seperti baru-baru ini banyak guru honor yang diangkat menjadi PNS sesuai janji Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan), kualitas guru honor tersebut apakah sudah standar atau tidak karena bila berkualitas maka akan merusak sumberdaya manusia  dikemudian hari, tandasnya.

Dalam acara semiloka dan temu Dekan Fakultas Dakwah tersebut juga berbicara Prof.H.Abdurahman Mas’ud,MA,Ph.D yang juga Dirjen Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) mengenai kebijakan pemerintah tentang perguruan tinggi Islam.

Kemudian potret Fakultas Dakwah dan Pengembangan jurusan oleh Prof.Dr.Sunhaji Shaleh (dekan Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya), serta Bupati Tanah Bumbu Propinsi kalsel, dr Zairullah Azhar.

Zairullah Azhar diminta oleh peserta dalam kesempatan tersebut mengenai manajemen ilahiyah yang sekarang diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan pemerintahan dan masyarakat di kabupaten yang baru dibentuk tersebut. (ant/lam)


Terkait