Warta

Sistem Ketat Akan Atur Waktu Lontar Jumrah

Kamis, 6 Januari 2005 | 09:31 WIB

Mekkah, NU Online
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 2005 akan melakukan sistem yang lebih ketat untuk mengatur waktu melontar jumrah di Mina. Selama ini meskipun sudah ada jadwal, banyak jemaah yang melakukan ibadah melontar di waktu yang dilarang. Akibatnya, banyak jemaah yang menjadi korban karena suasana di areal pelontaran (jamarat) sangat padat.

"Di setiap kemah Indonesia akan dilakukan pembatasan wilayah keluar kecuali jam-jam waktu melempar. Jadi pada jam-jam dilarang, sangat dimungkinkan pintu keluar dari areal perkemahan akan ditutup. Jemaah boleh keluar setelah ada tanda waktu untuk melempar," kata Konsulat Jenderal RI di Jeddah Tadjudien Noor yang juga merupakan Ketua Harian PPIH 2005 di Mekkah, Rabu (5/1).

<>

Dia tiba di Mekkah selain melakukan rapat untuk persiapan puncak haji, juga meninjau persiapan Arafah, Muzdalifah dan Mina. Demikian laporan wartawan Pembaruan Alfi Syakila dari Mekkah. Dijelaskan Tadjudien, pembatasan terhadap waktu keluar jemaah mengacu pada peraturan yang ada di Arab Saudi. Untuk negara-negara Asia Tenggara sudah diberikan waktu khusus, meskipun itu di luar waktu afdhal (utama). Selain itu, menurut rencana PPIH juga akan memperbanyak posko-posko pada simpul-simpul yang dianggap rawan untuk menghindari perginya jemaah.

Secara umum dia melihat pemerintah Arab Sauddi telah melakukan persiapan pelaksanaan ibadah haji yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Misalnya pembangunan posko di setiap maktab di Arafah. Juga adanya posko mobile untuk mengatasi keadaan-keadaan darurat. Di dalamnya ada tim kesehatan, tim logistik, dan tim bimbingan ibadah. Dengan begitu diharapkan jemaah dapat melakukan ibadah dengan lebih baik. (sp/cih)

 


Terkait