Kota suci Madinah di Arab Saudi tenang Selasa malam, satu hari setelah bentrokan antara peziarah Syiah dan Sunni yang menyebabkan sembilan orang ditangkap, beberapa saksi mengatakan.
Ada kekacauan dan penangkapan lagi Selasa pagi tapi ketenangan telah pulih setelah pembicaraan antara para pejabat senior setempat dan wakil Syiah, saksi-saksi itu mengatakan melalui telepon.<>
Jurubicara kementerian dalam negeri Mansur al-Turki menyatakan, sembilan orang telah ditangkap, Senin, menyusul bentrokan di masjid Nabi Muhammad di kota di Saudi barat itu, yang menarik jutaan peziarah Muslim setiap tahun.
Turki membantah laporan mengenai korban dari media milik-negara di Iran yang Syiah.
"Pihak berwenang keamanan akan mengeluarkan pernyataan kemudian untuk mengklarifikasi apa yang terjadi, kebangsaan peserta dalam pertempuran itu dan motif mereka, ketika penyelidikan selesai," kata Turki.
Beberapa laporan mengenai perselisihan itu mengatakan, bentrokan tersebut melibatkan polisi agama yang merintangi akses masyarakat Syiah ke pemakaman Al Baqi di dekat Masjid Nabawi.
Saluran satelit berbahasa-Arab Iran melaporkan bahwa peziarah Syiah itu sedang memperingati kematian Nabi Muhammad dan cucu laki-lakinya, garis kedua imam yang dihormati dalam Islam Syiah, yang dimakamkan di pemakaman Al-Baqi.
Orang-orang Syiah hanya sekitar 10 persen dari penduduk Muslim Arab Saudi, yang didominasi oleh versi Islam Sunni yang "sangat konservatif".
Beberapa ulama Saudi mencemooh orang Syiah sebagai pengapkir, tapi prakarsa pemerintah telah diusahakan untuk menjembatani pembagian sektarian itu, yang paling belakangan adalah keputusan Raja Abdullah pekan lalu untuk menunjuk beberapa anggota baru Syiah ke dewan konsultatif Shura kerajaan itu.
Kelompok Human Rights First Saudi mengutuk serangan terhadap peziarah itu, dan minta kepada pemerintah untuk melakukan penyelidikan dan membawa pelakunya ke pengadilan. (ant/mad)