Warta

Sejumlah Guru Madrasah Kecewa Proses Sertifikasi

Jumat, 5 November 2010 | 11:30 WIB

Pamekasan, NU Online
Sedikitnya 50 guru madrasah, yang berasal dari tingkat MI, RA, MA dan SMK di Kabupaten Pamekasan, meluapkan kekecewaannya dengan membakar berkas sertifikasi di halaman Kantor Kementrian Agama Pamekasan, Kamis (4/11) kemarin.

Mereka kecewa karena berkas sertifikasi yang sejatinya disetorkan paling lambat, Jumat (5/11) hari ini, tanpa sepengetahuan mereka, pengumpulan berkas sertifikasi sudah ditutup Kamis, pada pukul 12.00 WIB.<>

Seperti dikutip dari beritajatim.com, sejumlah guru kaget bahkan shock. Sebab, mereka baru mengetahui hal itu lewat pengumuman, yang ditempelkan di depan ruang Kasi Mapenda.

Isi pengumuman tersebut sebagai berikut, "Berdasarkan informasi dari Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur via telepon, pendataan sertifikasi bagi guru RA/madrasah terakhir, Kamis tanggal 4 November jam 12.00 di Seksi Mapenda Kantor Kementrian Agama Pamekasan. A.n Kepala Kantor Kementrian Agama Pamekasan, Kepala Seksi Mapenda H. Syaiful Ramadlan"

Kontan saja, puluhan guru yang baru mengetahui hal itu marah. Mereka lantas berkumpul dan membakar berkas sertifikasi yang sudah dibuatnya dengan susah payah, sejak 27 Oktober Lalu.

Taufikurrahman, guru dari SMP Maarif 2, Pamekasan, mengaku kecewa atas pengumuman yang terkesan mendadak ini. Sebab, semua guru madrasah mengetahui bahwa ppengumpulan berkas sertifikasi pada Jumat besok, bukan hari ini.

"Mapenda ternyata tidak punya komitmen. Bagaimana bisa, tanpa memberikan informasi, ternyata pengumpulan berkas sudah ditutup," katanya.

Menurutnya, para guru sudah susah payah mengumpulkan berkas sertifikasi. Seperti KTP, foto, pengisian formulir. Dan, diakui Taufik, yang paling susah, adalah pembuatan SK yayasan dari sekolah.

"Setelah kami susah payah melengkapi berkas sertifikasi, ternyata sudah ditutup. Itupun kami tidak diberi informasi. Ini sungguh menyakitkan kami sebagai guru madrasah yang hanya digaji Rp 100 ribu/bulan," tandasnya.

Puluhan guru mengancam, jika besok berkas sertifikasi tidak bisa dikumpulkan, pihaknya akan mendatangkan 500 guru untuk melakukan unjuk rasa. "Jangan salahkan kami jika anarkis," pungkasnya. (nam)


Terkait