Sebelum Meninggal Syekh Al-Azhar Sempat Larang Perempuan Bercadar
Rabu, 10 Maret 2010 | 22:31 WIB
Kepergian Grand Syeikh Al Azhar, Muhammad Sayyid Thanthawi wafat pada Rabu (10/3) mengejutkan banyak pihak. Ia terkena serangan jantung secara tiba-tiba di usianya yang ke-82 tahun. Ia meninggal saat melakukan kunjungannya ke Riyadh, Kerajaan Saudi Arabia.
Selama memimpin institusi Al Azhar, banyak fatwanya yang mengundang kontroversi dan perdebatan di berbagai media Mesir. Beberapa keputusannya yang moderat mengimbangi keputusan atau pendapat yang ekstrim. Seperti fatwa Syeikh Thantawi yang melarang mengenakan cadar pada penghujung akhir tahun lalu.<>
Ceritanya saat dalam kunjungannya ke Ma’had Tsanawi (setingkat dengan SMA atau MA) di Madinat Nasr, Kairo timur laut, ia dikagetkan oleh seorang siswi kelas dua yang memakai cadar di kelas. Ia menyuruh siswi tadi melepasnya. Ia mengatakan, “Cadar adalah adat dan tradisi, tak ada kaitan sama sekali dengan Islam.” Kontan ini memicu kontroversi di Mesir.
Dari informasi Asyraf Hasan, staf di kantor Grand Syeikh Thanthawi, disebutkan bahwa ada kemungkinan Syeikh Washil Hasan, wakil Syeikh Thanthawi yang bakal mendudukan menggantikannya memegang tampuk kepemimpinan tertinggi di institusi pendidikan Islam tertua di dunia itu.
Muhammad Sayyid Thanthawi sendiri menduduki jabatan Grand Syeikh Al-Azhar, jabatan tertinggi di institusi Al Azhar yang berpusat di Kairo Mesir sejak 27 Maret 1996 menggantikan Jadul-Haqq Ali Jadul-Haqq. (aan)