Warta

Saudi Pastikan Sponsori Pembicaraan Taliban-Afghanistan

Rabu, 22 Oktober 2008 | 05:27 WIB

Riyadh, NU Online
Menlu Arab Saudi Saud al-Faisal menyatakan untuk pertama kalinya Selasa bahwa kerajaan itu telah mensponsori pembicaraan antara pemerintah Afghanistan dan milisi Taliban.

Namun Pangeran Saud memperingatkam bahwa pembicaraan lebih lanjut akan minta kesiapan oleh pihak-pihak Afghanistan yang berperang untuk meletakkan senjata mereka dan merangkul proses politik.<>

"Atas permintaan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, kerajaan ini telah memimpin upaya dengan pihak-pihak Afghanistan untuk mengakhiri pertempuran di Afghanistan serta memulihkan keamanan dan stabilitas," katanya.

"Jika kami merasakan keinginan pada sebagian pihak Afghanistan untuk memecahkan masalah politik, meninggalkan kekerasan, meletakkan senjata mereka dan masuk arus besar politik, akan ada upaya lebih lanjut.

"Namun jika itu tidak terjadi, akan sulit untuk mengusahakan prakarsa baru," menlu tersebut mengatakan pada konferensi pers bersama dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Euopa Javier Solana yang sedang berkunjung.

Kakak laki-laki presiden Afghanistan yang didukung-AS mengatakan pada 9 Oktober bahwa kunjungan yang ia lakukan ke Arab Saudi bulan lalu merupakan bagian dari desakan Afghaistan pada kerajaan itu untuk mengadakan pembicaraan damai dengan gerilyawan Taliban.

Qayoum Karzai mengatakan tidak ada wakil milisi yang hadir pada pertemuan itu meskipun delegasi Afghanistan mencakup beberapa bekas pemimpin Taliban.

Pada hari sebelumnya, para bekas pemimpin Taliban itu mengatakan mereka telah mengulurkan tali persahabatan pada saudara presiden dan pejabat pemerintah Afghanistan lainnya tapi menekankan pertemuan tersebut tidak meningkat ke pembicaraan damai.

Komentar mereka menyusul laporan oleh harian milik Saudi Asharq al-Awsat bahwa kedua belah pihak telah mengadakan pembicaraan tiga hari di bawah perlindungan Saudi di kota suci Muslim Makkah menjelang berakhirnya bulan puasa Ramadhan 29 September.

Beberapa negara Barat telah menyatakan dukungan pada pembicaraan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban itu tapi  prospek tersebut memancing penentangan keras dari Iran yang Syiah.

"Sekarang ini, seluruh dunia tahu mengenai kegagalan strategis pasukan asing di Afghanistan dan kami telah menasehati mereka untuk ridak mengupayakan kegagalan baru," kata Menlu Iran Manouchehr Mottaki Ahad.

"Barat jangan berpikir bahwa mereka dapat membatasi ekstrimisme pada Afghanistan, Pakistan dan Asia tengah," kata Mottaki, dan memperingatkan bahwa ekstrimisme pada suatu hari juga akan mencapai Eropa dan Barat.

Kelompok garis keras Taliban yang Sunni memiliki hubungan bermusuhan dengan tetangganya Iran, yang adalah pendukung besar oposisi Afghanistan atas pemerintah milisi itu sebelum Taliban digulingkan dalam serangan pimpinan-AS 2001. (ant)


Terkait