Surabaya, NU Online
Para santri pesantren di Jawa Timur menjadi juara umum Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) atau Musabaqoh Fahmi Kutubit Turorats (Mufakat) di Pesantren Darunnahdlatain Nahdlatul Waton, Nusa Tenggara Barat (NTB), 17-23 Juli lalu.
"Dalam ajang adu cerdas penguasaan kitab-kitab kuning itu, para santri Jatim mengumpulkan 41 gelar atau piala," kata Kepala Bagian Tata Usaha (TU) Kementerian Agama (Kemenag) Jatim Drs H Hartoyo MSi di Surabaya.
<>
Ia menjelaskan ke-41 gelar/piala itu meliputi 23 gelar/piala juara pertama, sembilan gelar/piala juara dua, lima gelar/piala juara tiga, dua gelar/piala juara harapan pertama, dan dua gelar/piala juara harapan kedua.
"Kepada para juara, Kakanwil Kemenag Jatim Drs H Sudjak MAg mengingatkan agar mereka tidak hanya mengambil kegembiraan saja dalam ajang nasional yang digagas Direktorat Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI itu," katanya.
Namun, katanya, Kakanwil juga berharap para santri Jatim dapat menjadikan MQK untuk menumbuhkan kecintaan dalam membaca, memahami, dan mengamalkan ilmu yang ada dalam kitab-kitab kuning warisan para ulama salafus salih, sekaligus menumbuhkan rasa silaturrahim antarsantri di seluruh Indonesia.
Kafilah Jatim yang dipimpin Kepala Bagian Peka Pontren Kanwil Kemenag Jatim Drs Muhasin itu mencatat prestasi membanggakan dalam MQK yang diikuti 1.060 peserta dari seluruh ponpes di Indonesia yang akhirnya diseleksi menjadi 1.008 peserta yang memenuhi syarat.
"Jatim mengirimkan sebanyak 44 peserta yang kita seleksi dari seluruh pesantren di Jatim. Alhamdulillah, para santri bisa menyabet 50 persen plus satu dari seluruh gelar yang ada," katanya.
Dalam ajang MQK 2010 yang digelar di Banjarmasin, para santri Jatim juga dinobatkan sebagai juara umum dengan menyabet juara pertama sebanyak sembilan piala, sehingga prestasi MQK 2011 meningkat dua kali lipat.
"Semoga apa yang sudah diraih para santri ini menjadikan Jatim sebagai tujuan utama masyarakat Indonesia dalam memondokkan anaknya," kata Hartoyo.
Secara terpisah, Nurul Kholil dari Pesantren Mambaul Ulum, Bata-bata, Pamekasan, Madura, mengaku puas dan gembira bisa menyumbangkan gelar juara umum bagi Jatim.
Kholil menjadi juara harapan satu bidang hadits, sedangkan rekannya dari pesantren yang sama, yakni Rahman, menjadi juara pertama untuk bidang nahwu ulya.
Redaktur: Mukafi Niam
Sember : Antara