Jakarta, NU Online
Puluhan santri dan alim ulama kelihatan turut membantu memandikan dan menyembahyangkan jenazah para korban yang tewas akibat banjir Bahorok Bukit Lawang Kabupaten Langkat, Sumut yang hingga Sabtu pukul 18.00 WIB sudah 133 orang ditemukan dan diperkirakan 147 hilang.
Bahkan, para santri (pelajar-Red) menimbu ilmu Agama di Kota Langkat tersebut, secara sukarela mengangkat para korban (jenazah-Red) yang tidak dikenal, memandikan, mengkafani, menyembahyangkan di masjid dan juga mengantarkannya ke pekuburan muslim di Desa Bahorok.
<>"Menolong dan membantu sesama umat beragama Islam yang mendapat musibah dan bencana tersebut, sudah merupakan kewajiban bagi kami sebagai santri dan termasuk dalam melaksanakan fardhu khifayah," kata salah seorang santri yang bertugas di Posko Penanganan Banjir Di Desa Bahorok persisnya di depan mesjid Baiturahman.
Sementara itu, beberapa nama3 korban ditemukan tewas diantaranya, yakni, Yusman, Syaiful, Alda, Eni, Mamat Tini, Dia, Abdul Bali, Sutrisno,Topi, Intan,Dewi Sari, Tumiran, Ny Adek, Nuria, Lamsidar dan Adek.
Warga negara asing yang ditemukan meninggal, antara lain, Florian (Austria), Tan Tek Kai (Singapura) M.Elli (Jerman) dan Mattheas ( Swedia) dan beberapa orang asing lainnya yang tidak dikenal identitasnya alias Mr X.(mkf)