Warta

Salah, Pesantren Dikaitkan Terorisme

Ahad, 23 Mei 2010 | 20:04 WIB

Tegal, NU Online
KH Nuril Arifin atau yang akrab disapa Gus Nuril menyatakan sangat salah apabila pesantren, khususnya pesantren NU, dituduh jadi sarang teroris. Belum ada sejarahnya kiai-kiai pesantren NU melakukan pemberontakan.

Hal itu karena NU sudah menyatakan bahwa Pancasila adalah harga mati sebagai dasar negara dan ideologi bangsa.<>

Pernyataan disampaikan Gus Nuril dalam kegiatan peringatan hari kebangkitan nasional yang diadakan oleh Simponi Kebangsaan, Sabtu (22/5) malam, di Gedung Rakyat kabupaten Tegal.

"Saya sekarang merasa prihatin, tiba-tiba pesantren dituduh jadi sarang teroris ini dari mana asalnya, kalau dulu polisi datang ke pesantren untuk berdoa bersama memecahkan persolan bangsa dan mengatasi penyakit masyarakat, bukan untuk mencurigai,"katanya.

"Siapakah yang salah sebenarnya, sekarang orang baik dengan orang baik diadu, bukan orang baik dengan orang yang jahat dan hal ini lebih memperihatinkan lagi," tutur pimpinan Pasukan Berani Mati asal Jawa tengah ini.

Gus Nuril pun mengajak lewat peringatan hari kebangkitan nasional untuk meningkatkan semangat nasionalisme. Menurutnya semangat nasionalisme merupakan alat yang paling ampuh untuk melakukan pergerakan demi mencapai perubahan kearah perbaikan, dan hal itu diawali dari diri sendiri.

Sementara itu Wakil ketua panitia Ariyanto Aji Mustaqim kepada NU Online mengatakan peserta yang mengikuti kegitan tersebut berjumlah 300 peserta, yang kesemuanya terdiri dari Organisasi kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan yang berada di Kabupaten Tegal.

Dikatakannya, maksud simponi kebangsaan menyelenggarakan kegiatan adalah untuk menumbuhkan jiwa Nasionalisme yang di bentengi dengan nilai-nilai keagamaan, sehingga akan tercipta generasi yang mampu melestarikan nilai-nilai dasar negara sebagaimana yang sudah dirumus oleh the founding father.

Pendiri Simponi kebangsaan Marsinggih menyampaikan, perlunya menciptakan genersi yang mecintai bangsa dan negaranya, karena menurutnya generasi sekarang semakin tipis mengenal nilai-nilai budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila. Ada hal yang lebih penting dari ini semua dan tidak dapat ditawar bahwa Pancasaila adalah harga mati sebagai dasar negara . (miz)


Terkait