Untuk menangkal perkembangan wahabisme yang terus menggerogoti Ahlussunnah wal Jamaah, kader-kader NU harus aktif menyebarkan akidah dan pemahaman yang baik kepada masyarakat. Selain itu kader-kader NU harus cerdas dalam menyampaikan misi dakwah Nahdlatul Ulama.
"Kader-kader NU harus cerdas, agar materi dakwah yang disampaikan bisa dimengerti secara tepat oleh umat. Jangan sampai malah para dai sendiri yang memahami ajaran Islam setengah-setengah atau secara dangkal saja. Hal ini sangat berbahaya, karena bisa memicu kesalahan yang lebih besar pada umat," tutur Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj di Kota Jambi, Senin (31/5).<>
Menurut Kang Said -sapaan akrab KH Said Aqil Siradj, dai-dai NU harus bisa mengimbangi kemampuan dai-dai kelompok lain agar umat lebih bisa memahami ajaran-ajaran Ahlussunnah dengan benar.
"Jadi kiai atau ustadz itu tidak cukup hanya modal penampilan saja. tapi juga harus pandai ilmu-ilmu agama. Jangan hanya karena berdasi dan mobil mewah, lalu kalau sholat disuruh jadi imam dan berceramah mengenai agama," tandas Kang Said. (min)