Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengajak umat Islam untuk mengambil teladan dari kisah-kisah umat Islam terdahulu teristimewa dalam masa sahabat Rasulullah.
Hal itu dikemukakannya dalam acara Haul ke-31 KH Bisri Syansuri di pondok pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang.<>
Dalam sambutan sekitar satu jam tersebut Said banyak menyitir kisah perjuangan para sahabat Ansor yang merelakan diri untuk menerima sahabat muhajirin. Dikisahkannya, ketika Rasulullah menjadi pimpinan Ansor dan Muhajirin itu kedudukan strategis banyak dipegang sahabat muhajirin yang nota bene sebagai pendatang baru dan itu tidak dipermasalahkan sahabat Anshor.
“Sahabat Ansor merelakan saudaranya dari muhajirin, mereka tanpa pamrih,” katanya dalam acara Haul Said Ahad (13/6) malam itu, sembari menyitir ayat sembilan dalam surat al-Hasyr.
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung ."
Said juga mengingatkan hadirin untuk kembali membangun peradaban Islam yang agung dengan ciri intelektualitas, kemandirian, beretos kerja dan menghargai waktu.
“Tugas NU itu membangun masyarakat yang tamaddun,berperadaban dengan semangat membangun ilmu pengetahuan,” pungkasnya.
Hadir dalam acara itu antara lain, KH Abdus Salam Shohib, Ketua Majelis Pengasuh Pesantren Mambaul Ma’arif, KH Isrofil Amar, Ketua PCNU Jombang, KH Imam Haramain, Kakanwil Depag Jawa Timur, H Syaifullah Yusuf, wakil gubernur dan pembicara utama, KH Maimun Zubair dan Habib Umar Mothohhar. (yus)