Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj memberikan taushiyah dalam acara istighotsah rutin Rabu akhir bulan yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Lembaga Dakwah NU (LDNU). Tausiyah Rabu (31/3) tadi malam merupakan yang pertama semenjak ia terpilih sebegai ketua umum PBNU periode 2010-2015.
“Ini ceramah perdana semenjak Pak Said terpilih.Kita berharap terpilihnya pengurus baru ini menjadikan NU lebih hebat,” kata Ketua PP LDNU KH A. Nuril Huda di hadapan ratusan jamaah yang mengikuti istighotsah di musholla lantai dasar PBNU itu.<>
Menurutnya, pilihan muktamirin adalah yang terbaik. “Siapapun yang jadi, itu adalah keputusan tertinggi karena ditetapkan dalam forum tertinggi, yakni muktamar NU,” katanya.
Ia berharap pihak-pihak dalam tubuh nahdliyin yang mendukung calon lainnya untuk kembali berbaur mengaktifkan kembali roda organisasi NU.
“Perbedaan itu pasti ada. Namanya manusia pasti ada nggak cocoknya. Kalau cocok terus itu namanya bukan manusia,” katanya bergurau.
KH Said Aqil Siradj dalam taushiyahnya mengisahkan sejarah perang salib. Menurutnya umat Islam dibawah kepemimpinan Salahuddin Al-Ayyubi berhasil menguasai peperangan. Maka pihak musuh membuat strategi baru, yakni menyerang umat Islam dari sisi kebudayaan dan pemikiran.
Said Aqil yang sangat fasih dalam memaparkan peristiwa masa lalu ini berharap, warga Nahdliyin berpegang pada ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah dan selektif dengan berbagai pemikiran dan kebudayaan yang masuk melalui berbagai sisi.
“Serangan pemikiran dan kebudayaan itu sangat hebat. Umat Islam yang kuat akhirnya melemah karena tidak berpegang teguh pada ajaran Islamnya, karena standar hidup dan pemikiran yang digunakan selalu standar dari luar,” katanya. (nam)