Warta

Sabtu, SBY dan Hasyim Tampil Bersama

Jumat, 30 Juli 2004 | 04:09 WIB


Surabaya, NU Online
Ketua non-aktif PBNU yang juga Cawapres dari PDI-P  KH Hasyim Muzadi dijadwalkan tampil bersama dengan Capres Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Keduanya akan  menjadi pembicara dalam seminar nasional, ‘Evaluasi Pilpres Putaran I dan Prediksi Pilpres Putaran II’ yang diselenggarakan GMNI Jatim, di Hotel Simpang, Sabtu (31/7) besok.

SBY tampil bersama Pengamat Politik Unair Daniel Sparingga pada sesi kedua, sedangkan Hasyim tampil pada sesi pertama bersama anggota KPUD Jatim Didik Prasetiyono.

<>

Menurut Koordinator Daerah (Korda) Jatim Siswohadi Purwanto, SBY akan mengupas materi tentang ‘Kestabilan pemerintah eksekutif dalam kondisi parlementery heavy’ sedangkan cawapres PDIP membahas materi ‘Efektivitas Penggalangan Suara mesin politik’.

Dari paparan kedua kandidat capres-cawapres tersebut, GMNI akan menentukan sikap politik. Apakah nanti akan mendukung pasangan Mega-Hasyim atau SBY-Kalla.

”Kami akan menentukan sikap setelah mendengar konsep-konsep para kandidat dalam seminar nanti. Harapan kita, mereka bisa memberikan gambaran yang jelas tentang visi dan misi dalam membawa bangsa Indonesia, khususnya terhadap elemen-elemen masyarakat Jawa Timur,” kata Siswo kepada wartawan dalam jumpa pers di Hotel  Simpang, Kamis (29/7).

Bagaimana jika kedua kandidat ini tidak memenuhi kriteria GMNI? Siswo mengatakan organisasi yang dipimpinnya pasti akan menentukan sikap juga. Namun ia tidak tahu apakah nanti bersikap netral atau tetap nekat mendukung salah satu dari dua pasang capres-cawapres yang lolos ke putaran kedua.

Dalam kesempatan itu, Siswo yang didampingi oleh Ali Yadin dari GMNI Cabang Surabaya dan Tri Setiarini, Ketua Panitia acara, mengungkapkan acara yang mereka gelar ini tidak di danai atau ditunggangi oleh capres-cawapres tertentu. “Semua biaya dari kas GMNI,” jelas Tri Setiarini.

Ketika wartawan menanyakan apakah mereka memakai dana dari suami capres Megawati, Taufik Kiemas, perempuan bertubuh langsing ini membantahnya. Ia lantas menceritakan bagaimana sulitnya mereka mendapatkan kesediaan Hasyim Muzadi sebagai salah satu pembicara. Beberapa kali menemui Tim Kampanye Mega-Hasyim (TKMH) Jatim, namun tidak ada jawaban.

”Kami bahkan di pingpong ke sana kemari. Jadi bagaimana mungkin kami didanai Mega-Hasyim kalau untuk ketemu saja kami dipersulit,” ujar Tri. Untungnya, lanjut Tri, “Kami bekerja sama dengan Forum Reporter Radio. Jadi atas bantuannya dan beberapa rekan dari radio lain, kami bisa melobi Pak Hasyimm” katanya. (MA/do)

 


Terkait