Serang, NU Online
Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) se-kecamatan Kasemen menggelar doa bersama atau istighotsah di pendopo masjid Agung Banten Lama, kecamatan Kasemen, kota Serang Senin (17/10).
Menurut Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) kecamatan Kesemen, Asyari Amri, kegiatan Istighotsah ini sudah yang ke sepuluh kalinya diadakan di Masjid Agung Banten Lama dan ini menjadi istighotsah terbesar karena dihadiri ribuan warga dari berbagai daerah. “Istighotsah ini sudah menjadi rutinitas, namun baru kali ini peserta di atas ribuan,” ujar Asyari, Senin (17/10).
<>
Kegiatan istighotsah ini dimulai pukul 07.30 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB. Acara berlangsung cukup hikmat dan semua manual acara berlangsung tanpa kendala. “Seperti yang sudah diangendakan, para peserta mengikuti imam dengan membaca tahlil, tahmid dan doa-doa dari kiai,” terangnya.
Ditambahkan Asyari, istighotsah ini diadakan setiap bulan dan dilakukan pada pertengahan bulan sekitar tanggal 10-15 diantara tanggal-tanggal tersebut. “Pada pertengahan bulan itu biasanya para jamaah sudah mengetahuinya, karena sudah menjadi agenda rutin,” tutur Asyari.
Sementara itu, Ketua PCNU Kota Serang, Matin Syarkowi mengatakan, istighotsah ini sebagai ajang tali silahturahmi antar warga NU yang berada di kecamatan Kasemen. “Melalui ajang ini diharapkan warga NU bisa lebih bersatu dengan para ulama khusunya di Kota Serang,” ujar Matin.
Selain itu, kata Matin untuk menghidupkan pengajian ala salafiyah di Banten ini, karena dalam pengajian ini selain doa bersama juga membaca kitab-kitab mu’tabarah (yakni kitab-kitab yang diakui umum). Lebih lagi, sekarang bukan hanya warga NU saja yang mengadakan pengajian sejenis ini. “Kita sebagai warga NU seharusnya lebih dan bisa dari itu. Oleh karena itu mari kita bersama-sama itu terus menjadi dan melakukan tradisi ini,” katanya.
Matin menjelaskan, istighotsah sekaligus pengajian umum, sebagai bukti bahwa di kecamatan Kasemen, memang dihuni banyak orang NU. Sebagai tempat budaya dan tradisi yang turun temurun perlu dipertahankan. “Kasemen memang pas dengan tradisi NU-nya,” jelas Matin.
Lebih dari itu dijelaskan Matin bahwa organisasi NU mesti memberikan solusi permasalahan umat, mulai dari keagamaan, kegiatan sosial hingga pencerahan politik. “Dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi bekal bahwa NU bukanlan organisasi yang keras tetapi bisa masuk dimana saja,” demikian kata Matin.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Candra Zaini