Warta

RI-Yaman Tandatangani MoU Keagamaan Dan Penerbangan

Ahad, 14 September 2003 | 06:26 WIB

Jakarta, NU Online
Wapres Hamzah Haz dan Wapres Yaman Abdu Rabou Mansour Hadi, menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bidang Pendidikan dan Keagamaan antara Menteri Agama Said Agil Al Munawar dengan Menteri Wakaf Yaman Hamud Muhammad Ubad serta MoU antara Garuda Indonesia Airways dengan Yemenia Airways.

Penandatangan kedua MoU tersebut dilakukan di Republican Palace, Sana’a, Yaman, tempat menginap Wapers Hamzah Haz selama berada Yaman, Sabtu. MoU Keagamaan antara lain mengenai pemberian bea siswa, pertukaran pelajar, dan pelatihan.

<>

Sementara MoU antara Garuda dan Yemenia Airways mengenai upaya kerjasama penerbangan yang saling menguntungkan kedua negara seperti "code sharing" (penerbangan bersama), pelatihan, dan juga perawatan pesawat terbang.

Said Agil mengatakan, MoU yang ditandatanganinya antara lain mengenai kerjasama program gelar dan non gelar perguruan tinggi. Selain itu juga mengenai pertukaran pengajar, pakar, pelatih, ahli, peneliti, pelajar, atlit, serta publikasi.

MoU tersebut juga berisi mengenai pemberian kesempatan kepada warga Yaman untuk mendapatkan bea siswa untuk belajar bahasa Indonesia dan kesenian di perguruan tinggi Indonesia lewat program non gelar yang dinamakan program darma siswa.

Indonesia juga menawarkan program pasca sarjana dan S3, kepada Yaman. "Mereka bisa mendaftarkan diri di universitas di Indonesia yang mengadakan program internasional dalam berbagai bidang seperti kedokteran, ekonomi, teknik dan pertambangan," katanya.

Dalam bidang agama, kata Said, MoU berisi mengenai program S2 dan S3 di Universitas Islam Nasional yang membuka kelas internasional dan menggunakan bahasa pengantar Inggris dan Arab. "Saat ini Dubes Yaman di Indonesia sedang mengambil program S3," katanya.

Said Agil mengatakan bahwa MoU tersebut merupakan upaya peningkatan kerjasama pendidikan dan agama di kedua negara. Saat ini, sekitar 400 mahasiswa Indonesia mendapat bea siswa pendidikan di Yaman.

Dalam waktu dekat, sekitar 10 orang Indonesia juga akan mendapatkan bea siswa pelatihan selama 3-6 bulan di Darul Mustofa Hadromaut, Yaman. Program ini merupakan program berkelanjutan.(mkf)

 


Terkait