Warta

Rakyat Palestina Shalat Iedul Fitri di Dekat Makam Arafat

Ahad, 14 November 2004 | 02:55 WIB

Ramallah, NU Online
Pejabat tinggi Palestina berkumpul di sekitar makam Yasser Arafat, Sabtu, untuk melaksanakan shalat yang menandai dimulainya Iedul Fitri, sehari setelah pemimpin kharismatik mereka dimakamkan di tengah suasana emosional di kompleks Muqataa, Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan.

Di antara yang hadir terdapat Mahmud Abbas, yang baru diangkat sebagai pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Rawhi Fattuh, penjabat pemimpin Pemerintah Otonomi Palestina selama 60 hari dan kemenakan laki-laki Arafat, Nasser Al-Qidwa --wakil Palestina untuk PBB.

<>

Kedukaan masih tinggi sehari setelah rakyat Palestina memakamkan satu-satunya pemimpin yang pernah mereka kenal di tengah suasana berduka dan kacau di markasnya di Ramallah, Tepi Barat.

Iedul Fitri, yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan dan dimulainya bulan Syawal, dirayakan Sabtu di Palestina. Selama Ramadhan, umat Muslim dilarang makan, minum, merokok dan berjima’ pada siang hari.

Sementara itu mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohammad, Sabtu, mengatakan di Kuala Lumpur bahwa rakyat Palestina menghadapi masa depan suram dalam perjuangan mereka untuk memiliki negara, menyusul wafatnya pemimpin mereka Yasser Arafat.

"Masa depan tak terlalu cerah. Mereka harus melanjutkan perjuangan mereka sampai mereka mencapai tujuan mereka," kata Mahathir sebagaimana dilaporkan kantor berita Malaysia, Bernama, setelah menandatangani buku dukacita di kedutaan besar Palestina di Kuala Lumpur.

"Dunia Barat tak terlalu bersimpatik, dan Dunia Islam tak bersatu. Oleh karenanya, itu menjadi masalah yang sulit diselesaikan," katanya.        

Mahathir, yang memelopori perjuangan Palestina selama 22 tahun kekuasaannya sebelum meletakkan jabatan Oktober tahun lalu, mengatakan pesimismenya juga dipicu oleh terpilihnya kembali Presiden AS George W. Bush. Ia mengatakan Barat tak pernah adil kepada Arafat dan perjuangan Palestina.

Mahathir menuduh negara Barat tak tulus ketika mereka menyatakan ingin konflik tersebut diselesaikan. Mahathir menanggapi terpilihnya kembali Bush bulan ini dengan pernyataan umat Muslim akan teraniaya selama masa jabatan kedua Bush.(an/mkf)


 


Terkait