Warta

Qaraar Syuriah PBNU Disosialisasikan Lewat Istighotsah

Senin, 31 Mei 2004 | 13:29 WIB

Jakarta, NU Online
Untuk menyongsong pemilihan pemimpin nasional agar berjalan dengan baik dan damai serta menghasilkan pemimpin yang memiliki maslahah bagi ummat, Yayasan A Ma’ruf bekerjasama dengan Lembaga Dakwan Nahdlatul Ulama mengadakan Istigotsah Warga NU dan Umat Islam Menyongsong Pemilihan Pemimpin Nasional guna memurnikan khittah NU berdasarkan Qaraar Syuriyah PBNU 16 Mei 2004.

Ketua yayasan Al Makruf HM Fachri Thaha Ma’ruf yang ditemui NU Online menjelaskan bahwa alasan penambahan khittah NU berdasarkan Qaraar Syuriah PBNU tersebut adalah untuk menjelaskan sekaligus mensosialisasikan tentang keputusan syuriah PBNU dalam mensikapi perkembangan perpolitikan nasional saat ini.

<>

Anggota syuriah PBNU tersebut juga memprihatinkan banyaknya para kyai dikalangan NU yang saat ini melakukan pemihakan terhadap capres tertentu. “Karena itulah, sosialisasi qaraar tersebut sangat penting agar warga NU tidak merasa kebingungan,” ungkapnya.

Ini sesuai dengan isi qaraar PBNU butir ke enam yang berbunyi “Kepada pengurus NU di seluruh jajaran diamanatkan untuk memberi penjelasan yang jernih mengenai hal ini kepada warga dan tidak melakukan tindakan¬tindakan atau mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengesankan pemihakan kepada salah satu pihak yang pada gilirannya dapat menimbulkan kebingungan dan keresahan di bawah. Sebaliknya, hendaknya mereka ikut mengupayakan pendewasaan terhadap warga untuk menghindari adanya keretakan di antara mereka akibat perbedaan pilihan.”

Tak lupa syuriah PBNU memberi pesan kepada para tokoh yang NU yang terlibat dalam kepemimpinan nasional untuk menata hati dan niat mereka dengan tekad yang tulus lillahi ta'alaa untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia. Apabila berhasil, hendaklah bersyukur dengan mewujudkan niat dan tekad mereka itu dan apabila tidak berhasil, dapat menerima dengan ikhlas dan membantu mereka yang berhasil dalam mewujudkan cita-cita bersama bangsa ini.

Sedangkan kepada para kiai di lingkungan NU, mereka dimohon untuk senantiasa kompak membantu NU dalam menjaga Khittahnya dan memberikan arahan kepada warga dalam menghadapi pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang. termasuk ikut menjelaskan sikap dan qaraar Syuriah PBNU ini dengan kearifan yang mereka miliki.

Butir keputusan qaraar lainnya adalah penonaktifan sementara bagi Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi selama masa pemilu presiden. Ini untuk menjaga agar institusi NU tidak digunakan sebagai mesin politik. Penonaktifan tersebut juga berlaku bagi mereka yang menjadi tim sukses.

Rencananya, istighotsah tersebut akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Juni 2004 pukul 19.00. ini sekaligus merupakan hari ulang tahun HUT yayasan Al Ma’ruf ke 25. lokasi instighotsah bertempat di Lembaga Pendidikan  Islam Al Ma’ruf Jl. Raya Lapangan Tembak Cibubur Jakarta Timur.

Diharapkan dapat hadir dalam acara itu, syuriah PBNU yang sekaligus budayawan, KH Mustofa Bisri dan juga ketua pelaksana harian PBNU H. Masdar F. Mas’udi.(mkf)


 


Terkait