Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Propinsi Sumatera Barat, Selasa (8/2) di Kantor PWNU Sumbar menggelar soft opening Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Aswaja untuk menggerakkan sektor riil di wilayah setempat. Soft opening BMT Aswaja dilakukan oleh Gubernur Sumbar diwakili Asisten II Syafrial, merupakan program ekonomi PWNU Sumbar masa khidmat 2010-2015.
Wakil Ketua PWNU Sumbar Ir Darmansyah MSi pada soft opening BMT Aswaja mengatakan tekadnya memajukan ekonomi mikro. “Sektor riil yang ada perlu didukung dengan keuangan yang memadai,” kata Darmansyah.<>
Darmansyah mencontohkan, salah satu sektor riil hanya dengan kebutuhan modal Rp 500 ribu, seorang tukang sayur mampu menghidupi keluarganya. Mereka hanya memiliki kemampuan kurang lebih Rp 3.000 untuk menyisakan keuntungannya. Saat ini masih banyak sektor riil tersebut yang belum tersentuh oleh lembaga keuangan. “Padahal sektor riil ini perlu disentuh oleh lembaga keuangan,” kata Darmansyah menambahkan.
Dikatakan, saat ini sudah terdaftar sekitar 400 orang anggota BMT Aswaja. Tahun 2011 ini kita menargetkan 100 BMT Aswaja di Sumbar. Masing-masing Cabang NU segera didirikan BMT. Baik cabang dari BMT Aswaja yang saat ini diresmikan kantor pusatnya di sekretariat PWNU Sumbar jalan Ciliwung No. 10 Padang, maupun BMT lain yang ingin merger dengan BMT Aswaja.
Darmansyah mengakui, NU yang memiliki 23 unit teknis di PWNU Sumbar, baik lembaga, lajnah dan banom membutuhkan kerja keras pengurus untuk mengelola dan mengembangkannya untuk kepentingan umat. Selama ini mungkin anggapan sebagian pihak NU hanya dipakai untuk urusan surau ke surau, pengajian, wiridan dan sebagainya. Tapi sekarang NU di Sumatera Barat sudah saatnya berbuat untuk umat melalui berbagai program.
“Sejak dilantik 4 bulan lalu, PWNU Sumbar terus melakukan berbagai kegiatan. Sehingga nyaris pengurus Tanfidziyah PWNU Sumbar bekerja keras menjalankan program kerja. Semuanya dilakukan untuk membesarkan NU sehingga dirasakan oleh umat di Sumatera Barat,” kata Darmansyah mantan Ketua PW LP2NU Sumbar ini.
Soft opening dihadiri Rais Syuriah PW NU Sumbar Prof. DR. H. Asassriwarni, Ketua Tanfidziyah Ir.H.A.Khusnun Aziz, MM, dan jajaran pengurus PWNU Sumbar .
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno diwakili Asisten II Syafrial mengatakan, eksistensi NU dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, bukan hanya semata-mata memboyong idiologi keagamaan tertentu saja, namun lebih jauh bagian dari proses pencerdasan kehidupan berbangsa dan bernegara di republic ini.
Dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, Pemerintah Propinsi Sumbar memberikan dukungan penuh untuk terlaksananya kegiatan soft opening BMT tersebut. “Sikap konsisten yang ditunjukkan NU dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan Negara, kiranya patut menjadi contoh bagi organisasi massa lainnya,” kata Irwan. (arm)