Rembang, NU Online
Puluhan ribu pelayat, baik yang datang dari Rembang, daerah-daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat maupun Jakarta, hari Selasa (24/8) mengikuti prosesi pemakaman Wakil Ketua MPR RI KH Cholil Bisri --yang akrab disapa Mbah Cholil-- di kompleks Pemakaman Umum Kabongan Leteh Rembang.
Di antara para takziyah, mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sejumlah kyai kharismatik seperti KH Muhaiminan Gunardo (Parakan Temanggung), KH Dimyati Rois (Kaliwungu Kendal), KH Masduqi Machfudz (Malang), KH Idris Marzuki (Lirboyo Kediri), KH Muslim Imampuro --yang akrab disapa Mbah Lim-- (Klaten), KH Yusuf Muhammad (Jember).
<>Selain itu juga fungsionaris DPP PKB seperti Ketua Umum PP GP Ansor Syaifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jateng Drs H Ali Mufiz MPA, dan tampak pula Bupati dan Walikota dari beberapa daerah di Jateng.
Di rumah duka, berjejer karangan bunga ikut berduka cita atas wafatnya KH Cholil Bisri, yang berasal dari Presiden RI Hj. Megawati Soekarnoputri, Capres-cawapres dari Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)- Muhammad Jusuf Kalla (JK), Cawapres RI dari PDIP KH Hasyim Muzadi.
Karangan bunga juga berasal dari Ketua MPR RI Prof Dr HM Amien Rais MA, selain itu karangan bunga dari Jaksa Agung MA Rahman, serta sejumlah karangan bunga dari beberapa pejabat di daerah.
Sebelum diberangkatkan ke komplek pemakaman Kabongan Leteh Rembang, sholat jenazah silih berganti dilakukan. Ribuan pelayat tak henti-hentinya melakukan sholat jenazah. Tepat pukul 13.00 WIB, pengasuh ponpes Kiai Parak Temanggung, KH Muhaiminan Gunardo, memimpin acara pelepasan jenazah.
Dalam sambutannya KH Mustofa Bisri selaku keluarga menyampaikan permohonan maaf atas nama KH Cholil Bisri kepada seluruh warga masyarakat Rembang khususnya, atas segala kesalahan dan kekhilafan yang selama ini dilakukan almarhum baik disengaja maupun tidak disengaja.
"Dan jika ada utang piutang yang dilakukan almarhum, diharapkan segera menghubungi keluarga yang ditinggalkan," ujar Gus Mus.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng atas nama warga Jateng juga menyampaikan keharuan dan kedukaan yang mendalam atas kepergian KH Cholil Bisri. "Kami turut berduka cita atas kepergian KH Cholil yang selama ini sangat dikenal baik oleh masyarakat Jateng khususnya dan Indonesia umumnya, karena ketokohannya maupun karena kealiman beliau," jelas Wagub.
Sedangkan mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid yang berpidato singkat dalam kesempatan tersebut, menyampaikan kepada para penerus KH Cholil Bisri agar meneruskan cita-cita dan perjuangan KH Cholil.
Demikian juga dengan Mbah Lim yang mempimpin doa pelepasan, mengharap bagi masyarakat yang ditinggalkan agar meneruskan cita-cita dan perjuangan KH Cholil.
"Siapa saja yang masih hidup, memiliki kewajiban meneruskan cita-cita dan perjuangan KH Cholil. Mudah-mudahan, beliau benar-benar menjadi "Khalilullah" (Kekasih Allah, red)," ujar Mbah Lim.
Sementara itu, puluhan ribu jamaah, khususnya para santri Ponpes Raudlatut Tholibien Rembang saling berebut mengantarkan jenazah KH Cholil Bisri ke tempat peristirahatan yang terakhir. Sambil diiringi takbir, tahmid dan tahlil, mereka mengantarkan kepergian Mbah Kholil.
Mereka saling berlomba menyentuh keranda jenazah Mbah Cholil. Akibatnya, sekitar 10 meter begitu keluar dari rumah duka di jalan KH Bisri Mustofa menuju Komplek Pemakaman, keranda jenzah sempat tertahan, karena banyaknya santri, maupun para pelayat yang ingin mengantarkan kepergian Kiai kharistmatik yang juga dikenal sebagai seorang analis sepakbola dunia ini.
Namun, kondisi tersebut akhirnya bisa dikendalikan oleh para personel Banser Ansor dan petugas keamanan dari Polres Rembang maupun Kodim Rembang. Dan sekitar pukul 14.00 WIB jenazah Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB ini dimakamkan, persis di komplek pemakaman keluarga, TPU Kabongan Leteh Rembang.(mkf/an)