Jakarta, NU Online
Prestasi siswa madrasah pada Ujian Nasional (UN) pada beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan secara signifikan. Diharapkan pada pelaksanaan UN tahun 2010 ini siswa madrasah lebih menguasai mata pelajaran yang diuji sehingga mencapai prestasi yang dibanggakan.
Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat Ph D mengatakan, dalam tiga tahun terakhir prestasi hasil UN terus membaik, angka kelulusan tahun lalu mencapai 92 persen.
<>Hal itu disampaikan Bahrul usai pembukaan Bhakti Sosial Kesehatan yang diselenggarakan Kementerian Agama dengan Walubi (Perwalian Umat Buddha Indonesia) di Wisma YPI Ciawi, Bogor, Jumat (19/3) lalu.
Dibanding sekolah umum, Bahrul merasa optimis siswa madrasah kendati memiliki keterbatasan sarana mampu bersaing dengan siswa sekolah pada pelaksanaan UN tahun 2010 ini. "Di beberapa daerah siswa madrasah lebih baik seperti di Riau, Padang," ungkapnya.
Mengenai pengawasan pada pelaksanaan UN untuk SMA, Madrasah Aliyah (MA), dan SMK pada Senin 22-26 Maret yang akan lebih ketat dibanding tahun lalu, menurut Bahrul, aturan itu wajar saja diterapkan, tidak ada hal yang perlu dikuatirkan
Aturan tersebut antara lain melarang pengawas dan peserta ujian membawa barang elektronik (HP dan kalkulator). Pula pejabat dan petugas kepolisian yang memantau juga tidak diperbolehkan memasuki ruang/kelas saat UN berlangsung.
Menurut data Direktorat Pendidikan Madrasah, siswa madrasah pada tahun ini yang mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) untuk Madrasah Ibtidaiyah sejumlah 1.572.311 siswa yang terdiri peserta UAMBI MI, 436.899 siswa, peserta UN MTs (madrasah tsanawiyah), 820.820 siswa dan peserta UN MA, 413.593 siswa.
Adapun data kelulusan UAMBN dan UN di madrasah pada tahun pelajaran 2008/2009, MI mencapai tingkat kelulusan 99,60 persen, MTs 95,98 persen dan MA 91, 72 persen.
Mengenai kegiatan Bhakti Sosial, Sekjen Bahrul Hayat menjelaskan, sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat. Ditargetkan akan melayani 6.000 orang yang berobat secara gratis meliputi pengobatan umum, pengobatan mata dan operasi katarak, pengobatan gigi, operasi benjolan(bedah minor), operasi bibir sumbing, pemeriksaan kandungan dan khitanan.
Ketua Panitia Ali Hadiyanto menambahkan, acara yang berlangsung dua hari didukung oleh RS Paramita, Dinkes AU, Direktorat Kesehatan AD dan Pusdokkes. "Kegiatan ini dalam rangka Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke 64," katanya pada acara pembukaan yang dihadiri Ketua Pembina Dharma Wanita Kementerian Agama Hj. Indah Suryadharma Ali. (nur/dpg)