Semarang, NU Online
Dimenangkannya gugatan persoalan Ujian nasional (UN), disambut baik oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU). Ketua PP IPPNU Margaret Aliyatul Maimunah menyatakan dukungannya atas dihapuskannya Ujian Nasional oleh Mahkamah Agung.
Menurutnya, UN cenderung melahirkan prilaku-prilaku negatif di kalangan guru maupun murid. Bahkan untuk mencapai kelulusan banyak yang menghalalkan segala cara seperti membocorkan jawaban naskah soal.<>
“Begitu pula UN sering menjadi beban psikologis bagi siswa sehingga banyak yang mengalami gangguan kejiwaannya. Makanya kita dukung UN ditiadakan agar hal-hal negative tersebut tidak terjadi di kemudian hari,” ujar Margaret saat member sambutan dalam upacara pembukaan Konperensi Wilayah IPNU-IPPNU Jawa Tengah di Ponpes Al-Islah Mangkang Semarang Sabtu (28/11).
Sebelumnya, Margaret menegaskan IPPNU akan selalu mendekatkan diri kepada pelajar melalui pengenalan organisasi di sekolah-sekolah umum.
“Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab IPPNU sebagai organisasi pelajar. Dengan cara inilah kepentingan pelajar akan bisa diakomodir kepentingannya,” tandasnya.
Menyinggung keadaan organisasi yang dipimpinnya, Margaret mengakui IPPNU mengalami kekurangan kader. Selain itu, aktiftas yang dilakukan selama ini kurang efektif dalam mendistribusikan kader tersebut.
“Oleh karena itu, dalam waktu dekat PP akan menggelar Rakernas khusus membahas masalah-masalah internal organisasi termasuk persoalan kaderisasi. Hasil keputusan rakernas nanti akan kami bawa dalam Muktamar NU bulan Maret Mendatang.” tuturnya.
Sementara itu, Konperensi Wilayah yang berlangsung hingga 30 November ini diikuti seluruh peserta utusan PC IPNU-IPPNU se Jawa Tengah. Acara ini dibuka oleh Ketua PWNU Jawa Tengah Drs Mohammad Adnan.
Selain dari PWNU, hadir pula dalam upacara pembukaan Sekjen PP IPNU, Wakil Walikota Semarang Mahfudz Ali dan tamu undangan lainnya. (adb)
Dimenangkannya gugatan persoalan Ujian nasional (UN), disambut baik oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU). Ketua PP IPPNU Margaret Aliyatul Maimunah menyatakan dukungannya atas dihapuskannya Ujian Nasional oleh Mahkamah Agung.
Menurutnya, UN cenderung melahirkan prilaku-prilaku negatif di kalangan guru maupun murid. Bahkan untuk mencapai kelulusan banyak yang menghalalkan segala cara seperti membocorkan jawaban naskah soal.<>
“Begitu pula UN sering menjadi beban psikologis bagi siswa sehingga banyak yang mengalami gangguan kejiwaannya. Makanya kita dukung UN ditiadakan agar hal-hal negative tersebut tidak terjadi di kemudian hari,” ujar Margaret saat member sambutan dalam upacara pembukaan Konperensi Wilayah IPNU-IPPNU Jawa Tengah di Ponpes Al-Islah Mangkang Semarang Sabtu (28/11).
Sebelumnya, Margaret menegaskan IPPNU akan selalu mendekatkan diri kepada pelajar melalui pengenalan organisasi di sekolah-sekolah umum.
“Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab IPPNU sebagai organisasi pelajar. Dengan cara inilah kepentingan pelajar akan bisa diakomodir kepentingannya,” tandasnya.
Menyinggung keadaan organisasi yang dipimpinnya, Margaret mengakui IPPNU mengalami kekurangan kader. Selain itu, aktiftas yang dilakukan selama ini kurang efektif dalam mendistribusikan kader tersebut.
“Oleh karena itu, dalam waktu dekat PP akan menggelar Rakernas khusus membahas masalah-masalah internal organisasi termasuk persoalan kaderisasi. Hasil keputusan rakernas nanti akan kami bawa dalam Muktamar NU bulan Maret Mendatang.” tuturnya.
Sementara itu, Konperensi Wilayah yang berlangsung hingga 30 November ini diikuti seluruh peserta utusan PC IPNU-IPPNU se Jawa Tengah. Acara ini dibuka oleh Ketua PWNU Jawa Tengah Drs Mohammad Adnan.
Selain dari PWNU, hadir pula dalam upacara pembukaan Sekjen PP IPNU, Wakil Walikota Semarang Mahfudz Ali dan tamu undangan lainnya. (adb)
