Menjelang Pilkada digelar, tunggang-menunggangi bisa saja terjadi. Termasuk dalam aksi demo. Itu pulalah yang dicurigai PCNU Jember terkait dengan unjukrasa yang digelar PMII Komisariat STAIN Jember di kantor PCNU Kamis lalu.
Seperti diketahui, Ketua GP Ansor Jember yang juga petinggi STAIN Jember, Babun Suharto adalah tim sukses incumbent Jalal-Kusen. Bahkan Ansor menyewa kantor khusus di jalan protokol untuk dijadikan posko pemenangan Jalal-Kusen. Sedangkan NU mengusung Guntur-Gus A’ab.<>
Unjukrasa itu digelar bersamaan dengan hadirnya Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj yang diundang STAIN untuk menjadi narasumber dalam acara seminar. “Nuansa politiknya demo itu memang kental,” ujar Sekretaris PCNU, H Misbahussalam.
Dalam forum klarifikasi yang digelar Sabtu (22/5), pengurus PCNU mencecar pertanyaan kepada korlap unjukrasa, Nur Afandi mengenai siapa dalang di balik demo itu. Namun ia membantah bahwa demo itu tidak ada yang memesan. “Apa saya perlu sumpah agar bapak-bapak percaya bahwa ini demo tidak ada pesanan,” tukasnya.
Menurut Nur Afandi, tidak ada pesanan dari manapun mengenai unjukrasa yang dilakuan sejumlah anggota PMII. Dijelaskannya, unjukrasa itu adalah murni keluar dari ide PMII Komisariat STAIN.
Sementara itu, H Misbah memperingatkan agar PMII berhati-hati dalam menyikapi persoalan politik. Sebab, sangat bisa jadi aktifis itu terilhami oleh orang yang tidak senang dengan PCNU.
“Kalau memang murni unjukrasa, mengapa kok tidak didemo juga banyak fasilitas negara yang dimanfatkan untuk kampanye incumbent,” tanya H Misbah.
kendati sempat tegang, namun pertemuan itu berakhir damai. Bahkan kedua belah pihak saling salaman (ary).