Semarang, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Semarang siap bergabung kembali secara struktural kedalam organisasi induknya, Nahdlatul Ulama (NU). Secara umum, para kader menyetujui ide tersebut. Sebab PMII memang dilahirkan oleh NU dan tradisi organisasinya juga ala NU.

Ketua Cabang PMII Kota Semarang Ahmad Yusuf mengatakan hal itu dalam sarasehan dan temu alumni PMII Kota Semarang bertema "PMII Back to NU?" di Gedung PWNU Jateng Jl DR Cipto 180 semarang, kemarin.<>

Namun Yusuf menambahkan, masih ada yang perlu dipertimbangkan secara matang adanya keberatan beberapa anggota yang bukan berasal dari lingkungan NU. Kata Yusuf, PMII sebagai organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, keberadannya telah mencair sebagai wadah gerakan mahasiswa. Siapapun mahasiswa yang cocok dengan pola pikir dan kiprah perjuangan PMII dalam membela rakyat dan aksi lainnya, bisa masuk PMII.

“Banyak diantara mereka yang berasal dari keluarga Muhammadiyah, PERSIS, Masyumi, Al-Irsyad, atau yang bukan dari identitas keislaman manapun.  Dari kalangan inilah masih muncul keragu-raguan dan kekhawatiran jika PMII kembali melebur sebagai anak NU,” tuturnya.

Soal pembauran, tambahnya, sama dengan adanya mahasiswa NU di organisasi HMI, IMM atau KAMMI. Sebab sifatnya memang cari. Adapun mengenai independensi PMII, lanjut Yusuf, adalah kenyataan sejarah saat itu karena faktor politik. Karena NU menjadi partai politik dan orde baru memaksa semua organiasi mahasiswa keluar dari kampus, maka mau tidak mau PMII harus ikut menyesuaikan diri menjadi organisasi independen.

Meskipun begitu, tetap saja secara kultural PMII telah berhubungan dengan NU dan para sesepuh NU. Sama dengan HMI yang menjalin kontak dengan tokoht-tokoh eks Masyumi.

“Tetapi saya bisa jelaskan, saat ini anak-anak muda NU lebih senang jelas kelihatan identitasnya dengan masuk PMII. Sebab organisasi lain semakin terlihat mendiskreditkan NU,” terangnya.

Di acara tersebut juga dilakukan pemilihan ketua Ikatan Alumni PMII Kota Semarang. Terpilih mendapat suara terbanyak adalah Mochyidin Haris, alumnus IKIP Negeri Semarang (Kini Unnes) yang pernah jadi ketua cabang periode 1999-2000.

Sarasehan ini dihadiri para mantan ketua cabang turut hadir bersama para alumni dan anggota aktif. Diantaranya Bambang Setio Budi (ketua periode 2001-2002), Ngainirricard (periode 2002-2003), Fery Nuryanto (periode 2004-2005) dan Zuyyina Laili (periode 2007-2008).

Redaktur     : A. Khoirul Anam
Kontributor : Muhammad Ichwan