Jakarta, NU.Online
Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMIII) Jakarta Timur menyatakan agar seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilakukan secara mandiri dan obyektif melalui mekanisme yang jelas, demokratis dan transparan.
Dalam siaran pers yang diterima NU.Online, PMII sebagai salah satu komponen mahasiswa sangat prihatin atas maraknya tindak korupsi yang menempatkan indonesia sebagai negara terkorup peringkat pertama di Asia dan peringkat ketiga di Dunia setelah Somalia dan Nigeria.
<>"kami sangat prihatin, koruptor harus enyah dari bumi ini, karenanya lembaga yang dibentuk (KPK-red) harus dipimpin orang yang memiliki track record, kredibilitas dan akuntabilitas yang telah teruji komitmennya dalam memberantas korupsi," ungkap ketua Umum PMII Jaktim, Ahmad Fadhil.
Fadhil juga menambahkan agar seleksi calon pimpinan KPK harus bersifat transparan dan membuka partisipasi publik dengan ruang dan akses informasi yang seluas-luasnya terhadap seluruh kerja pemilihan calon pimpinan KPK. Selain itu calon pimpinan KPK harus terdiri dari orang-orang yang independent, tidak tercela, cakap, jujur, memiliki integritas moral yang tinggi, dan reputasi yang baik.
Mereka juga menolak calon pimpinan KPK yang terdiri atas unsur birokrat/eks birokrat dan para penegak hukum/ para jaksa yang telah terbukti terlibat dalam mafia peradilan.
Sebelumnya ratusan massa PMII Cabang Jakarta Timur, Kamis siang telah mendatangi gedung Depkeh dan HAM saat sedang berlangsungnya proses seleksi wawancara calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bersamaan dengan demonstrasi itu pada Kamis siang (4/12) bertempat di Graha Pengayoman Depkeh dan HAM berlangsung seleksi wawancara terhadap delapan orang calon pimpinan KPK.Delapan calon pimpinan KPK itu adalah Abdul Rani Rasjid, SE, Ak, Irjen Pol (Purn) Drs. Momo Kelana, Msi, Dr Sjahruddin Rasul, SH, Chairul Imam, SH, Dr. H. Asikum Wirata Atmadja, SE, MM, Iskandar Sonhadji, SH, FX. Hery Sumanta, SH, dan Moh Yamin, SH.
Sedangkan wawancara terhadap delapan calon sisanya dijadwalkan akan berlangsung pada Jumat (5/12) bertempat di Graha Pengayoman, Depkeh dan HAM RI di Jln Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Tim Penguji Wawancara antara lain terdiri Ketua Panitia Seleksi Prof Dr. Romli Atmasasmita, SH, LLM, Prof Dr. Abdul Gani Abdullah, SH (Wakil Ketua I), Dr. Adnan Buyung Nasution, SH, (Wakil Ketua II), dengan anggota Prof.Dr Loebby Loqman, SH, MH, Prof Dr.Andi Hamzah, SH, Prof Dr. Harkristuti Harkrisnowo, SH. Kemudian Drs Ansari Ritonga, moegihardjo, SH, Basrief Arief SH, MH, Drs Komarudin SH, APU, Dr Todung Mulya Lubis, SH, LLM, Dr Indrianto Senoadji, SH, MH.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh tim penguji antara lain mengenai penguasaan para calon terhadap UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, tentang gagasan calon terhadap upaya-upaya pemberantasan korupsi jika terpilih menjadi salah satu pimpinan KPK. (Cih)