Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII) Lamongan menilai pemilu tahun ini adalah yang paling buruk. Karena di Kabupaten Lamongan banyak ditemukan money politics, hampir terdapat di semua desa hingga mencapai 70 persen.
Hal ini disampaikan Ketua PMII Lamongan, Ainul Abib, Selasa (14/4).<>
Menurut Abib, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Fatah Siman, Sekaran ini, berdasar investigasinya, hampir setiap pemilih yang berada di desa yang tersebar di Lamongan mendapatkan uang untuk memilih salah satu caleg.
"Besarnya bervarasi dari Rp 15 ribu, Rp 20 ribu, hingga Rp 50 ribu. Setelah penghitungan selesai kami akan analisa, dan akan melakukan gerakan untuk melawan kecurangan itu," tegasnya. (beritajatim.com/mad)