Warta

PMII IPB Selenggarakan Latihan Pembuatan Susu Jagung dan Kedelai

Selasa, 20 Mei 2008 | 09:59 WIB

Bogor, NU Online
Banyak cara yang dapat dilakukan generasi muda untuk memperingati momen bersejarah bagi bagi bangsa ini, yakni seabad Kebangkitan Nasional. Namun apa yang dilakukan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Institut Pertanian Bogor (IPB), terbilang unik dan kreatif. Ekspresi atas momen penting itu diwujudkan dengan melakukan pengabdian masyarakat berupa latihan pembuatan susu jagung dan susu kedelai, Selasa (20/5).

Latihan pembuatan susu jagung dan kedelai dipusatkan di majelis utama Pondok Pesantren Al-Falak Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Sebanyak 150 peserta mengikuti kegiatan ini. Mereka umumnya kaum ibu keluarga Pesantren Al-Falak, warga yang tinggal di sekitar Pesantren Al-Falak, para anggota Fatayat NU Kota Bogor, anggota Muslimat NU Kota Bogor, dan utusan pesantren serta majelis ta’lim di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.<>

Seperti yang dilaporkan Kontributor NU Online Ahmad Fahir, kegiatan ini dimulai pada pagi hari, pukul 08:30 WIB. Diawali oleh pengajian bagi kaum ibu. Pada pukul 09:30, tim dari PMII Komisariat IPB menyampaikan presentasi mengenai susu kedelai dan susu jagung. Tim yang bertugas menyampaikan presentasi terdiri dari 5 orang, yakni Yahman Faoji sebagai pemandu, Nailul Abrar sebagai presenter, Siti Frihatin dan Ummi yang mempragakan demo pembuatan susu jagung dan susu kedelai.

Selain memaparkan teori pembuatan susu jagung dan kedelai berikut keutamaan dua komoditas tersebut, kader PMII IPB juga mengajarkan praktik secara langsung bagaimana pembuatannya, apa bahan-bahan maupun peralatan yang dibutuhkan.

Hal inilah yang membuat jalannya kegiatan menjadi menarik dan para peserta tampak antusias mengikuti setiap paparan yang disampaikan oleh kader PMII. Apalagi panitia juga menyertakan sebuah kompor gas ke dalam majelis, blender, empat buah baskom, tiga buah panci, penyaringan, dan berbagai alat lainnya, yang membuat majelis seolah berubah menjadi dapur.

Selain dihebohkan oleh banyaknya peralatan dapur yang dibawa kader-kader PMII IPB ke majelis pesantren, para peserta juga tampak tertarik dengan presentasi dengan menggunakan power point. Pasalnya untuk kalangan pesantren penggunaan power point terbilang masih langka.

Setelah presentasi teori dan demo praktik usai, susu jagung dan susu kedelai yang sudah terbuat, dibagikan kepada para peserta. Namun karena bahan olahan yang dibawa terbatas, hanya sebagian peserta saja yang beruntung meminum secara langsung susu jagung dan kedelai buatan PMII IPB.

“Wah kegiatannya sangat positif. Kami bersyukur dapat kesempatan ini. Hasilnya sangat berguna bagi ibu-ibu rumah tangga, karena ini ilmu baru yang mudah dipraktikkan namun sangat bermanfaat,” ujar Kyai Asep Zulfikar, yang memandu jalannya acara.
Senada dengan Asep, Pengasuh Pesantren Al-Falak Drs KH Hasbullah mengatakan, bahwa latihan pembuatan susu jagung dan kedelai yang dilakukan PMII IPB merupakan bentuk kreativitas sekaligus kepedulian generasi muda NU terhadap masyarakat. “Hasil latihan ini sangat bermanfaat untuk konsumsi keluarga. Apalagi sekarang semua harga sembako melonjak,” papar KH Hasbullah yang tak lain adalah salah seorang putra almarhum KH Tb Falak Abbas.

Nurjannah, pimpinan Majelis Ta’lim Kaum Ibu Al-Falak, menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. “Kegiatan ini sangat langka kami dapatkan. Kami bangga dengan apa yang dilakukan adik-adik mahasiswa dari PMII IPB,” kata dia.

Gunaryo, mewakili Pengurus Komisariat PMII IPB mengemukakan, latihan pembuatan susu jagung dan kedelai sudah dua kali dilakukan PMII IPB. Pertama pada bulan Januari 2008 lalu di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sedangkan di Al-Falak adalah yang kedua kali.

Mengapa harus jagung dan kedelai? Gunaryo mengatakan, kedua komoditas ini memiliki vitamin, protein dan nutrisi yang tinggi. Dua komoditas ini juga mudah ditemukan, dan harganya relatif terjangkau dibandingkan dengan harus membeli susu yang diolah industri.

“Kegiatan ini juga hitung-hitung praktik lapang, bagi teman-teman PMII yang kuliah industri pengolahan di Fakultas Teknologi Pertanian IPB,” tambah Ahmad Fahir, mewakili Pembina PMII Komisariat IPB.

Fitri Hasanah, alumni Magister Ilmu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB yang juga mantan aktivis PMII Malang, mengutarakan apa yang dilakukan kader-kader PMII IPB sebagai sesuatu yang langka. Pasalnya selama ini ekpresi kepedulian aktivis mahasiswa terhadap lingkungan sekitar selalu dipersempit dengan aksi turun jalan. Padahal banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya lewat seperti apa yang dilakukan PMII IPB.

Berdasarkan pantauan NU Online, kegiatan pengabdian masyarakat tersebut adalah yang kedua kalinya digelar PMII IPB dalam tiga hari terakhir. Pada 17-18 Mei lalu, mereka juga menyelenggarakan MAPABA di Pesantren Daarul Rahman Bogor yang diikuti 50 peserta. (hir)


Terkait