Jakarta, NU Online
Memperingati hari ulang tahun keenam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dewan pimpinan pusat partai tersebut akan menggelar wayang kulit semalam suntuk pada Jumat malam nanti. Pagelaran wayang kulit itu akan mengambil tempat di rumah Ketua Dewan Syuro PKB, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan didalangi oleh Ki Enthus Susmono.
Pagelaran wayang kulit itu, kata Gus Dur kepada wartawan, di gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Kamis, untuk mengingatkan PKB, rakyat Indonesia sudah demokratis, pintar, dan mereka tidak tidur. Sebaliknya, pada saatnya mereka akan keluar sebagai pemenang. Cerita yang disajikan juga akan mengkritik pemerintah yang berupaya mematikan demokrasi.
<>Karena itu, tuturnya, PKB terpanggil untuk memperjuangkan dan menegakkan demokrasi di Indonesia sampai kapanpun. Tekad dan perjuangan PKB itu akan disampaikan dalam kisah dengan lakon "Bale Sigolo-golo".
Lakon itu menceritakan penyerahan tahta Hastina kepada Pandawa oleh pihak Kurawa hanyalah tipu muslihat. Pada hari yang telah ditentukan secara sengaja penyerahan tahta pada anak Pandu ditempatkan di Bale Sigolo-golo. Bale Sigolo-golo adalah sebuah bangunan yang telah dirancang dengan bahan yang mudah terbakar, sehingga malam hari hari sebelum penyerahan tahta Pandawa yang pada waktu itu masih dalam, keadaan tertidur dikagetkan dengan kobaran api yang sangat besar.
Dalam lakon tersebut Pandawa yang tidur di Bale Sigolo-golo telah meninggal, tetapi ternyata berkat pertolongan Musang Putih yang masuk terowongan penyelamat, Pandawa terselamatkan. (Cih)