Kalangan internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap yakin partainya akan bisa eksis walaupun Abdurrahman Wahid telah meninggal. Menurut mereka, PKB sudah teruji mematahkan semua prediksi pesimistis dari kalangan pengamat.
''Akan muncul Gus Dur-Gus Dur baru yang akan mengawal republik ini menjadi lebih baik. Cita-cita Gus Dur sudah dibagikan,'' kata Ketua FPKB di DPR, Marwan Ja'far, mengenai masa depan partainya tanpa Gus Dur - panggilan kehormatan Abdurrahman -, Jumat (1/1). Kalaupun pengamat politik memberikan penilaian pesimistis atas masa depan partainya sepeninggal Gus Dur, menurut dia hal itu tidak perlu ditanggapi.<>
''Pengamat? Biarkan saja. Waton ngomong. Salah mulu tuh mengamati PKB,'' kecam Marwan. Contoh pendapat pengamat yang salah, sebut dia, adalah perkiraan PKB tak akan mampu menembus parliamentary treshold (PT) pada Pemilu Legislatif 2009, menyusul perseteruan panjang di internal partai.
''Ternyata PKB lolos PT bukan? Pengamat itu cuma bisa ngomong belum tentu bisa praktek,'' kata Marwan seperti dilansir republika.co.id. Mengutip istilah Gus Dur, Marwan mengatakan para pengamat itulah yang disebut dengan 'intelektual tukang'.
Sementara Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, mengatakan penilaian pengamat bahwa partainya kehilangan 'integrator' seiring meninggalnya Gus Dur adalah tantangan bagi partainya.
''Itulah tantangan. PKB harus mampu membuktikan cita-cita Gus Dur tentang kehidupan modern, rasional, yang begitu maju dalam semangat dan nilai kemanusiaan,'' ujar dia, di sela tahlilan untuk Gus Dur di DPP PKB, Kamis (31/12) malam.
Menurut Muhaimin, Gus Dur sudah mendidik dan memperkuat daya tahan PKB. Yaitu, melalui Pemilu 2009. ''Beliau bilang, ketika PKB turun suaranya (di Pemilu Legislatif), lihat saja itu PKB tak usah saya dukung masih dapat (suara) segitu,'' ujar dia.
Muhaimin berpendapat Gus Dur menilai PKB sudah siap ditinggalkannya. Tiga hal pokok, sebut Muhaimin, bisa disebut sebagai wasiat Gus Dur untuk partainya. Yaitu, daya tahan kekuatan kemandirian, menyatukan Islam dan kebangsaan dalam satu visi utuh, dan menjadikan demokrasi sebagai sousi yang dikembangkan sebagai tradisi dan kultur nasional.
Muhaimin berjanji akan merangkul seluruh komponen di partainya yang selama ini merasa tidak disapa atau ditinggalkan. Tapi ketika ditanya siapa 'pengganti' Gus Dur, dia tetap berpegang pada keputusan rapat yang menempatkan Azis Mansyur sebagai pimpinan Dewan Syuro PKB, alias tetap berpegang pada hasil Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB versi Ancol. (mad)