Selain amanah untuk menjaga kandungan, Zanuba Arifach Chafsoh, biasa disapa Yenny Wahid mengatakan, almarhum ayahnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga berpesan agar mengumpulkan dan menyimpan serta menyebarkan pelajaran yang ada dalam buku-buku koleksi Gus Dur.
"Jumlahnya mencapai ribuan dan saat ini tersebar dimana-mana. Nanti akan kami kumpulkan semuanya," ungkap Yenny, Ahad (3/1).<>
Untuk mewujudkan pesan mantan Presiden Republik Indonesia yang ke-4 tersebut, Yenny berencana mendirikan sebuah perpustakaan. Lokasi dari bangunan perpustakaan itu, imbuh Yenny masih dalam pemikiran. Sejumlah tempat yang telah dipilih seperti, Ciganjur, ataupun dimana tempat Gus Dur mengajar dahulu.
"Perpustakaan tersebut tentu akan kami berinama Abdurrahman. Dimana, akan ada pojok khusus untuk para tunanetra, agar mereka dapat belajar. Juga ada buku-buku dapat dipelajari dalam bentuk CD," terang Yenny seperti dilansir beritajatim.com.
Minat baca Gus Dur yang sangat tinggi dibenarkan oleh Sholahudin Wahid (Gus Sholah), adiknya yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang. "Sejak kecil Gus Dur memang gemar membaca. Bahkan, saat itu ia (Gus Gur) baru duduk di bangku SD sudah mampu membaca buku-buku yang serius," kata Gus Sholah
Keistimewaan dalam membaca Gus Dur yang paling membuat Gus Sholah terkagum ketika kakaknya itu membuatkan sebuah pengantar dari buku tebal berbahasa Inggris.
"Saat itu Gus Dur dalam keadaan sakit. Ia meminta agar dibacakan buku berbahasa Inggris yang sangat tebal. Selesai mendengar sekali, Gus Dur sudah mampu membuatkannya pengantar. Padahal, kalau saya perlu bolak-balik membacanya," cerita Gus Sholah. (mad)