Warta

Pernak-Pernik Peringatan Maulid Nabi

Ahad, 28 Februari 2010 | 07:03 WIB

Tegal, NU Online
Mula-mula sekelompok laki-laki berjubah Putih dengan asesoris yang cukup mewakili laki-laki Arab muncul dibarisan muka. Di belakangnya kelompok pecaksilat trasional jawa atau yang lebih dikenal Kuntulan, gelombang ketiga laki-laki berjenggot menaiki onta buatan.

Tak cukup itu, gelombang berikutnyapun kelompok rebana, pemusik anggklung, Srakal Jawa dan penari jipin ikut meramaikan. Itulah berbagai pernak-pernik dalam arak-arakan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang di gelar oleh Masayarakat Desa Kabunan Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, Jumat (26/2) malam.<>

Kegaiatn arak-arakan tersebut berlangsung sampai 4 Km, dengan berbagai elemen masyarakat yang turut serta meramaikan. Symbol – symbol kebesaran Islam terus dikibarkan peserta arak-arakan diantaranya adalah, dintaranya adalah gambar masjid dan tokoh-tokoh pejuang Islam .

Ketua Panitia Nur Kholis Nuri mengatakan,  mesti kegaiatan tersebut hanya sedikit orang yang terlibat tetapi hasilnya cukup memuaskan. Kholis juga sangat menyayangkan kegiatan sebesar itu tidak mendapat dukungan dari pemerintah desa baik moril maupun spiritual. “Ya walaupun  kami tidak didukung pemerintah desa tepi akan tetap lakukan kegiatan ini, karena sebagai wujud kecintaan kami kepada beliau Nabi Muhammad SAW” katanya.

Tidak hanya arak-arakan tetapi berbagai kegiatanpun ikut digelar, diantaranya kemah maulid. Kegaiatan tersebut merupakan perlombaan perkemahan begi anak-anak Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang dipusatkan di MDA. Islamiyah .

Penanggungjawab kegaiatan Ustadz Hamdan, S.Pd.I disela-sela kesibukanya memimpin masa memaparkan, Dirinya dalam kondisi apapun akan tetap melaksanakan kegiatan malam 12 Rabiul Awal karena menurutnya sudah menjadi tradisi bertahun-tahun. “Kalau kami tidak menggelar kegiatan ini maka nanti kan timbul berbagai macam pertanyaan di masayarakat, yang mungkin nanti bias menjadi suhudzon,“ paparnya.
 
Mesti panitia tidak bisa menghitung persis jumlah peserta, tetapi  bisa dapat dilihat dari kelompok masyarakat, di antanya adalah IPNU-IPPNU, Fatayat, Muslimat, Jami’yah Lokal, Santri MDA se Desa Kabunan dan banyak kelompok lain. (miz)


Terkait