Washington DC. NU Online
Pertarungan kandidat presiden di tubuh Partai Demokrat di Amerika Serikat saat ini merupakan salah satu potret dari implementasi demokratisasi di negara adi kuasa ini. Kini, rakyat Amerika tengah memegang peranan signifikan dalam penentuan calon presidennya dari tahapan yang paling awal. Tahapan fundamental yang benar-benar mendekatkan rakyat dengan calon pemimpinnya.
Setelah hampir setahun berkeliling membangun imej, menebar pesona, visi maupun agenda-agenda politiknya, saatnya seorang calon presiden akan bisa melihat sejauh mana efektivitas dan pengaruhnya dalam memikat hati rakyat. Proses ini benar-benar mengesankan, dimana seorang calon presiden selama lebih dari setahun menghabiskan waktu, energi, pikiran, dan dana diperjalanan.
<>Berkeliling di lima puluh negara bagian. Bak penyanyi dangdut, sang calon presiden benar-benar ingin menebar pesona kepada rakyat. Mereka berusaha keras menjawab semua pertanyaan setiap orang yang mendatangi kampanyenya dengan penuh hati-hati.Kampanye yang kurang lebih menggambarkan kejujurannya, mengambarkan perubahan apa yang mereka lakukan bila mereka mendapat mandat dari rakyat. Bisa jadi tidak selalu dalam pengertian positif bagi kelompok tertentu.
Proses pertarungan kandidat dalam partai ini disebut Kaukus atau Primary. Dalam proses ini, setiap negara bagian memiliki delegasi yang mana jumlahnya tergantung pada populasi negara tersebut. Para delegasi dalam kaukus atau primary membawa suara yang dimandatkan oleh sejumlah pemilih untuk kemudian memilih satu dari sejumlah jajaran kandidat Partai Demokrat politik tersebut. Perolehan suara inilah yang nantinya menjadi parameter pokok pada konvensi Partai Demokrat yang kan digelar pada bulan Juni tahun ini di Boston. Selanjutnya, keputusan konvensi di bulan Juni akan menjadi keputusan babak akhir dari Partai Demokrat dalam penentuan calon presidennya untuk bertarung melawan Bush dalam pemilu yang akan digelar tahun ini.
Setelah perolehan suara yang hancur lebur di Kaukus Iowa, Konggresman Gephard menyatakan mundur dari kontes. Disusul kemunduran Senator Liberman, setelah terpuruk pada Primary Utama (Main Primary) di 7 negara bagian. Dengan begitu, ini memperpendek daftar kontes capres di tubuh Partai Demokrat menyisakan Senator John Kerry, Howard Dean, Senator John Edward, Jenderal Clark, dan Al Sharpton. (Kln-WDC/Siti Nurjanah)