Peran Ormas Keagamaan Indonesia Jadi Penelitian Mahasiswa Mesir
Selasa, 13 September 2011 | 03:12 WIB
Kairo, NU Online
Satu lagi, mahasiswa Mesir meneliti tentang Indonesia untuk meraih gelar magister. Kali ini, Ahmad Rif'at Muhammad Ali, Mahasiswa S2 Institut Studi Asia Universitas Zaqaziq, Mesir, menulis tesis dengan judul "peran Ormas-ormas Indonesia dan Pengaruhnya terhadap Budaya dan Media Pada Paruh Pertama Abad ke-20".
Setelah mempertahankan tesisnya di depan 4 penguji selama 2 jam, Ahmad Rif'at akhirnya berhasil menyandang gelar Master di bidang Peradaban dan Sejarah Kontemporer, dari Institut Studi Asia Universitas Zaqaziq, Ahad 11 September 2011, dengan predikat Cumlaude.
<>
Ahmad Rif'at di dalam tesisnya antara lain menyebutkan bahwa Organisasi Kemasyarakatan dan Keagamaan memiliki peran yg sangat penting di Indonesia. Peran tersebut sudah tampak sejak sebelum kemerdekaan RI. Ormas-ormas Islam di Indonesia bukan saja berperan di bidang dakwah dan pendidikan, tetapi juga ekonomi, politik, diplomasi dan sosial kemasyarakatan. Peran tersebut membawa dampak dan pengaruh budaya dan informasi yang cukup penting untuk mendorong terwujudnya kemerdekaan RI.
Empat orang Tim penguji yang terdiri atas: Prof Dr Nagy Abdel Basuth Had Hud, dan Prof Dr Abdel Hakim Amir el Tahawy, keduanya Guru Besar Sejarah Modern dan Kontemporer Fakultas Adab Univ Zaqaziq, serta Prof Dr Karam Hilmy Farhat, dan Prof Dr Mohamed Mohamed Sharkes, keduanya Guru Besar peradaban dan Sejarah Kontemporer fakultas Adab dan Humaniora Univ. Terusan Suez, setelah melakukan diskusi hasil sidang tesis, akhirnya memutuskan untuk memberikan gelar Master of Art kepada Ahmad Rifa`I dengan predikat Cumlaude.
Atase Pendidikan, Prof Dr Sangidu, yang hadir mewakili KBRI Cairo di dalam sidang Tesis tersebut antara lain mengatakan, bahwa dalam rangka peningkatan promosi Indonesia di Mesir dan negara Arab pada umumnya, khususnya melalui publikasi hasil penelitian akademik, KBRI Cairo terus mengupayakan penyediaan referensi tentang Indonesia. Referensi yang tersedia saat ini pada umumnya dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, sementara referensi yang berbahasa Arab masih sangat minim.
Ke depan KBRI akan mengupayakan penerjemahan referensi Indonesia ke dalam bahasa Arab, dan menyediakan berbagai informasi melalui website dan Indonesian Corner yang direncanakan dibuka pada bulan Oktober 2011 di Universitas Zaqaziq.
Hadir juga di dalam sidang tesis Prof Dr Rokfat Ghunaim el Sheikh, mantan Dekan Fak Adab Universitas Zaqaziq, dan Pendiri Institut Studi Asia Univ Zaqaziq. Prof Dr Muhammad Mahmoud Ahmad Hasyim, Dekan Fakultas Usuluddin Universitas Azhar Zaqaziq, para pakar Sejarah, mahasiswa Institut Studi Asia dan fakultas lain di Universitas Zaqaziq.
Redaktur : Mukafi Niam