Penyebutan Terorisme Tidak Perlu Mengacu pada Satu Kelompok
Rabu, 10 September 2003 | 14:37 WIB
Jakarta, NU Online
Penyebutan nama JI (Jamaah Islamiah) sebagai satu kelompok terorisme harus dihindari, dan cukup menyebutkan terorisme saja. “Masalah terorisme tidak perlu mengacu pada salah satu kelompok,” ungkap KH Hasyim Muzadi dalam pertemuan dengan Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Ralph L Boyce di kantor PBNU Jakarta.
Sejak adanya gerakan terorisme di berbagai belahan dunia, nama Jamaah Islamiah dan beberapa organisasi lain selalu dikonotasikan sebagai kelompok terorisme yang beroperasi dengan melakukan pengeboman di berbagai daerah, termasuk bom Bali dan bom di Hotel Marriot Jakarta.
<>Hasyim Muzadi berpendapat bahwa tidak terdapat organisasi yang bernama JI. “Mana kantornya, dimana pengurusnya, ataupun alamatnya semuanya tidak jelas,” ungkapnya.
Namun demikian, harus diakui bahwa memang terdapat gerakan bawah tanah yang melakukan gerakan terorisme dan untuk itu tokoh-tokoh Islam atau tokoh agama lainnya perlu diberi penjelasan tentang hal ini. “NU siap memfasilitasi dan yang memberi penjelasan adalah pemerintah karena mereka yang memiliki data tentang terorisme,” ungkapnya.
Hal ini dikarenakan NU merupakan organisasi yang dapat diterima oleh semua pihak sehingga jika melakukan suatu kegiatan, tidak dipersepsikan dengan cara yang negatif.
Pertemuan tersebut juga membahas program kerjasama NU dengan pemerintah Amerika Serikat seperti program penanggulangan narkoba dan pengiriman mahasiswa NU ke Amerika Serikat.(mkf)