Warta

Penyebaran Dai di Indonesia Belum Merata

Senin, 26 April 2010 | 14:18 WIB

Jakarta, NU Online
Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) menyatakan penyebarab dai di Indonesia belum merata. Saat ini, ada sebagian wilayah yang mengalami kekurangan dai seperti seperti Provinsi Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Namun, wilayah seperti Pulau Jawa memiliki cukup banyak dai. Oleh karena itu, peta dakwah perlu segera dibuat untuk memudahkan pemerataan dai sehingga ajaran Islam terus berkembang di Indonesia.

‘’Masalah utama saat ini memang distribusi dai banyak tidak merata. Saya berharap di masa mendatang, penyebaran dai jauh lebih baik,’’ kata Ketua Umum Ikadi, KH Ahmad Satori Ismail di sela Semiloka Pra Kongres Umat Islam Indonesia di Kantor Majelis Ulama Indonesia, Senin, (26/4).<>

Menurut Satori, banyaknya dai di pulau Jawa terjadi karena memang terdapat cukup banyak pesantren dan perguruan tinggi. Sementara, di sejumlah wilayah minim dai, jumlah pesantren dan perguruan tinggi pencetak dai sangat terbatas. ‘’Kalau pun ada oerang Papua ke sini (Pulau Jawa) belajar agama, kadang tidak balik lagi, tapi menetap di sini,’’ katanya.

Satori menyebutkan, peta dakwah penting dibuat agar seluruh Ormas Islam bisa mengetahui faktwa perkembangan dakwah di Indonesia. Hal itu terutama kondisi dakwah di daerah minim dai. Dengan demikian, mereka diharapkan mau bekerja keras untuk mendistribusikan dai ke sejumlah daerah tersebut.

‘’Dengan peta dakwah, Ormas Islam baik itu Muhammadiyah, NU, Persis, atau Alwashliyah bisa bergerak bersama mendorong perkembangan dakwah,’’ katanya.

Peta dakwah juga berguna untuk memastikan dakwah di Indonesia berjalan secara terencana dan terkelola dengan baik. Dengan peta itu, Ormas Islam bisa menyusun strategi penyebarabn dakwah di Indonesia mulai materi ajar hingga metode penyampian sesuai masyarakat target dakwah. ‘’Jadi, dakwah bisa terencana dan terstruktur dengan rapih. Tidak spontanitas dan reaktif,’’ ujar Satori. (ful)


Terkait