Warta

Pengabdian Masyarakat oleh Perguruan Tinggi NU Diarahkan ke Pesantren

Ahad, 18 Oktober 2009 | 00:02 WIB

Jakarta, NU Online
Program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh perguruan tinggi di lingkungan NU diarahkan ke pondok-pondok pesantren yang berada di sekitar perguruan tinggi. Pengabdian ke pesantren dinilai lebih berguna, disamping untuk meningkatkan hubungan baik antara perguruan tinggi NU dengan pesantren.

Demikian salah satu butir kesepakatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (APTINU) yang disampaikan Ketua APTINU Dr Noor Achmad MA dalam penutupan Rakornas APTINU di Jakarta, Sabtu (17/10).<>

”Program pengabdian masyarakat kita peruntukkan ke pesantren-pesantren. Dan pesantren-pesantren yang kita datangi pasti senang. Kita bisa mengajarkan manajemen, atau koperasi,” katanya.

Menurut Noor Achmad, program pengabdian masyarakat bagi perguruan tinggi di pesantren ini dinilai sangat strategis terutama bagi beberapa pesantren yang berada di pelosok dan masih tertinggal.

Program lainnya yang dicanangkan dalam Rakornas APTINU tersebut adalah advokasi untuk perguruan tinggi NU, baik dalam hal kelembagaan maupun dewan pengajar atau dosen.

Perguruan tinggi NU yang tergabung dalam APTINU juga diharapkan dapat bekerja sama dalam mengembangkan program studi terutama yang dinilai masih minim di lingkungan perguruan tinggi seperti Fakultas Kedokteran.

Noor Achmad menambahkan, APTINU juga akan mengupayakan pendirian perguruan tinggi baru di provinsi-provinsi yang belum mempunyai perguruan tinggi NU, terutama di luar Jawa.

”Ada beberapa provinsi yang belum ada perguruan tinggi NU. Kami kira mengupayakan lahan 10-20 H di luar Jawa untuk mendirikan perguruan tinggi sangat mudah. Ke depan kita harapkan punya lahan perguruan tinggi NU di setiap provinsi,” katanya.

Sementara itu untuk program penelitian, melalui APTINU diharapkan perguruan tinggi NU dapat bekerjasama untuk melakukan penelitian-penelitian yang lebih mendalam, dengan didukung oleh lembaga atau departemen tertentu.

"Penelitian-penelitian yang ada sekarang ini belum ada yang singnifikan, karena perguruan tinggi sibuk dengan kuliah. Hasil penelitian yang ada lebih banyak dari luar sehingga mendikte kita. Nah melalui APTINU ini kita akan mencoba menerobos ke sana," kata Noor Achmad. (nam)


Terkait